ISIS Senang Inggris Hengkang dari UE
A
A
A
LONDON - Kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) merasa senang dengan hengkangnya Inggris dari Uni Eropa (UE). ISIS menilai, dengan hengkangnya Inggris dari UE hal itu akan mengancam kesatuan Tentara Salib Eropa.
Hal itu tertuang dalam edisi terbaru majalah al-Naba. Menurut interpretasi ISIS, peristiwa Brexit bisa mengarah pada disintegrasi Inggris Raya dan Eropa.
"Hal ini bisa berdampak terhadap tataran Eropa yang didorong keinginan negara-negara Eropa lainnya melakukan referendum serupa yang akan mengancam entitas secara keseluruhan," tulis ISIS dikutip dari The Washington Post, Jumat (1/7/2016).
"Meskipun dalam peristiwa Inggris Raya menyiratkan hal-hal yang mendukung keluarnya Ingggris, namun negara anggota pasukan Salib berusaha keras untuk mengkompensasi konsekuensinya," tulis ISIS mengacu pada upaya UE untuk menegakkan hubungan yang kuat dengan Inggris, bahkan setelah hengkang dari UE.
Seperti diketahui, hasil referendum yang digelar Inggris terkait nasibnya di UE pada pekan lalu dimenangkan oleh kelompok Brexit atau mereka yang menginginkan Inggris keluar dari UE. Menurut hasil akhir, 51,9 persen pemilih, atau 17,4 juta orang, memutuskan untuk mendukung Brexit, sementara sekitar 16,1 juta menentangnya.
Hal itu tertuang dalam edisi terbaru majalah al-Naba. Menurut interpretasi ISIS, peristiwa Brexit bisa mengarah pada disintegrasi Inggris Raya dan Eropa.
"Hal ini bisa berdampak terhadap tataran Eropa yang didorong keinginan negara-negara Eropa lainnya melakukan referendum serupa yang akan mengancam entitas secara keseluruhan," tulis ISIS dikutip dari The Washington Post, Jumat (1/7/2016).
"Meskipun dalam peristiwa Inggris Raya menyiratkan hal-hal yang mendukung keluarnya Ingggris, namun negara anggota pasukan Salib berusaha keras untuk mengkompensasi konsekuensinya," tulis ISIS mengacu pada upaya UE untuk menegakkan hubungan yang kuat dengan Inggris, bahkan setelah hengkang dari UE.
Seperti diketahui, hasil referendum yang digelar Inggris terkait nasibnya di UE pada pekan lalu dimenangkan oleh kelompok Brexit atau mereka yang menginginkan Inggris keluar dari UE. Menurut hasil akhir, 51,9 persen pemilih, atau 17,4 juta orang, memutuskan untuk mendukung Brexit, sementara sekitar 16,1 juta menentangnya.
(ian)