Inggris setelah Brexit, Jadi Negara Adikuasa atau Makin Mundur?

Minggu, 02 Februari 2025 - 17:20 WIB
loading...
Inggris setelah Brexit,...
Inggris masih mengalami banyak kesulitan dengan Brexit. Foto/X/@visitlondon
A A A
LONDON - Pendukung keluarnya Inggris dari UE telah lama berpendapat bahwa langkah tersebut akan menjamin kebebasan dan peluang ekonomi yang lebih besar diInggris.

Namun, setengah dekade kemudian, banyak tantangannya masih belum terselesaikan, karena gangguan perdagangan, perpecahan politik, dan ketidakpastian ekonomi terus membentuk realitas pasca-UE di negara tersebut.

Meskipun kerja sama keamanan tetap kuat dengan blok tersebut, rintangan ekonomi dan perdagangan masih sangat membebani prospek Inggris.

Namun, satu hal yang jelas: Brexit masih jauh dari kata "selesai." Brexit masih menjadi realitas yang sedang berlangsung yang akan membentuk hubungan Inggris-UE selama bertahun-tahun mendatang.

Pada tahun 2020, pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson saat itu secara resmi memimpin Inggris keluar dari UE dengan janji untuk "Menyelesaikan Brexit."

Negara tersebut juga meninggalkan pasar tunggal dan serikat pabean UE setahun kemudian, yang memutus integrasi ekonomi selama hampir setengah abad.

Baca Juga: Drama dan Strategi Hamas Menata Diri

Sebuah laporan dari UK in a Changing Europe mengungkapkan bahwa banyak solusi Brexit yang seharusnya masih belum tertangani — atau malah memburuk.

Dari kemerosotan ekonomi hingga masalah hukum dan devolusi yang belum terselesaikan, warisan Brexit terus membentuk lanskap politik dan ekonomi Inggris.

Kini, dengan pemerintahan Buruh di bawah Keir Starmer yang menyerukan "pengaturan ulang" hubungan Inggris-UE, muncul pertanyaan kunci: Seperti apa sebenarnya masa depan Brexit?

Ingris setelah Brexit, Jadi Negara Adikuasa atau Makin Mundur?

1. Kenyataan Pahit Perdagangan Pasca-Brexit

Melansir Anadolu, dampak terbesar dan paling langsung dari Brexit adalah pada perdagangan, dengan penurunan yang nyata dalam perdagangan Inggris-UE, menurut laporan tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2820 seconds (0.1#10.24)