Kapal Korut Terobos Perbatasan, Korsel Letuskan 5 Tembakan
A
A
A
SEOUL - Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) melepaskan lima tembakan peringatan pada hari Jumat (27/5/2016) setelah sebuah kapal patroli dan perahu nelayan Korea Utara (Korut) menerobos perbatasan laut yang disengketakan di lepas pantai barat semenanjung Korea.
Militer Korsel kepada Reuters telah mengkonfirmasi tembakan peringatan itu.
Dua kapal dari Korut mundur sekitar delapan menit setelah militer Korsel melepaskan lima tembakan artileri 40 mm sekitar pukul 7.30 waktu Korea.
Militer Korsel menyatakan, kapal Korut menyeberangi garis perbatasan Yeonpyeong yang disengketakan oleh kedua Korea. Kapal nelayan Korut disebut sesekali nyasar ke perairan Korsel.
Selama bertahun-tahun, kapal Angkatan Laut dari kedua belah pihak telah terlibat baku tembak bahkan pernah memakan korban jiwa.
Pada tahun 2010, misalnya, 46 pelaut Korsel tewas ketika kapal mereka tenggelam. Menurut Korsel, tragedi itu akibat serangan senjata torpedo Korut. Namun, Pyongyang telah membantahnya.
Kedua Korea pernah berperang hebat pada 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata tanpa ada perjanjian damai.
Pyongyang baru-baru ini mengusulkan pembicaraan militer dengan Seoul, tetapi Korsel menolak tawaran itu karena dianggap sebagai “ajakan perdamaian palsu”. Alasannya, Korut tidak pernah bersedia untuk mengakhiri program senjata nuklirnya.
Militer Korsel kepada Reuters telah mengkonfirmasi tembakan peringatan itu.
Dua kapal dari Korut mundur sekitar delapan menit setelah militer Korsel melepaskan lima tembakan artileri 40 mm sekitar pukul 7.30 waktu Korea.
Militer Korsel menyatakan, kapal Korut menyeberangi garis perbatasan Yeonpyeong yang disengketakan oleh kedua Korea. Kapal nelayan Korut disebut sesekali nyasar ke perairan Korsel.
Selama bertahun-tahun, kapal Angkatan Laut dari kedua belah pihak telah terlibat baku tembak bahkan pernah memakan korban jiwa.
Pada tahun 2010, misalnya, 46 pelaut Korsel tewas ketika kapal mereka tenggelam. Menurut Korsel, tragedi itu akibat serangan senjata torpedo Korut. Namun, Pyongyang telah membantahnya.
Kedua Korea pernah berperang hebat pada 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata tanpa ada perjanjian damai.
Pyongyang baru-baru ini mengusulkan pembicaraan militer dengan Seoul, tetapi Korsel menolak tawaran itu karena dianggap sebagai “ajakan perdamaian palsu”. Alasannya, Korut tidak pernah bersedia untuk mengakhiri program senjata nuklirnya.
(mas)