Tinggalkan Istri dan 2 Anak, Dokter Ini Gabung ISIS
A
A
A
LONDON - Seorang dokter National Health Service (NHS) Inggris bernama Issam Abuanza, 37, meninggalkan istri dan dua anaknya untuk bergabung dengan kelompok ISIS di Suriah.
Dokter yang tinggal di Sheffield telah lisensi untuk praktek kedokteran sejak tahun 2009.
Abuanza sejatinya adalah warga Palestina. Dia memenuhi syarat sebagai seorang dokter di Irak pada tahun 2002, sebelum akhirnya pindah dan bekerja di Inggris.
Dia telah melakukan perjalanan ke daerah Deir Ezzour, Suriah timur setelah meninggalkan istri dan dua anaknya. Nasibnya tidak diketahui, apakah masih hidup atau sudah meninggal.
Bocoran dokumen kelompok Islamic State atau ISIS juga mengungkap bahwa dokter itu menjadi anggota ISIS.
Abuanza telah menulis sejumlah komentar mengejutkan media sosial termasuk referensi untuk pilot Yordania yang dibakar hidup-hidup oleh ISIS atau Daesh pada 2015. Dia menulis; ”Saya akan menyukai mereka untuk membakarnya sangat lambat dan saya bisa memperlakukannya begitu, ketika kita membakarnya sekali lagi.”
Foto-fotonya juga sudah menyebar di media sosial. Salah satunya adalah foto ketika dia membawa pistol. Foto lainnya menunjukkan dia berpose membaca buku dengan membawa senapan Kalashnikov.
Setelah serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris pada Januari 2015 yang merenggut nyawa 12 orang, Abuanza menulis: "Segala puji bagi Tuhan untuk aksi teroris ini. Tuhan membunuh musuh-musuh mereka, militer dan sipil, pria dan wanita, dewasa dan anak-anak.”
Menurut dokumen pendaftaran ISIS, dia tiba di “kekhalifahan” ISIS pada 26 Juli 2014, di mana dia mengaku sebagai seorang dokter yang ahli dalam bidang endokrinologi.
Adiknya, Najla Abuanza, mengatakan kepada BBC, soal perubahan karakter kakaknya. "Dia dulu pemuda cukup gagah, sangat modern, saya tidak tahu bagaimana dia menjadi seperti ini atau ada yang menunjukkan dia ke jalan teror,” katanya, yang dikutip Rabu (25/5/2016).
Dokter yang tinggal di Sheffield telah lisensi untuk praktek kedokteran sejak tahun 2009.
Abuanza sejatinya adalah warga Palestina. Dia memenuhi syarat sebagai seorang dokter di Irak pada tahun 2002, sebelum akhirnya pindah dan bekerja di Inggris.
Dia telah melakukan perjalanan ke daerah Deir Ezzour, Suriah timur setelah meninggalkan istri dan dua anaknya. Nasibnya tidak diketahui, apakah masih hidup atau sudah meninggal.
Bocoran dokumen kelompok Islamic State atau ISIS juga mengungkap bahwa dokter itu menjadi anggota ISIS.
Abuanza telah menulis sejumlah komentar mengejutkan media sosial termasuk referensi untuk pilot Yordania yang dibakar hidup-hidup oleh ISIS atau Daesh pada 2015. Dia menulis; ”Saya akan menyukai mereka untuk membakarnya sangat lambat dan saya bisa memperlakukannya begitu, ketika kita membakarnya sekali lagi.”
Foto-fotonya juga sudah menyebar di media sosial. Salah satunya adalah foto ketika dia membawa pistol. Foto lainnya menunjukkan dia berpose membaca buku dengan membawa senapan Kalashnikov.
Setelah serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris pada Januari 2015 yang merenggut nyawa 12 orang, Abuanza menulis: "Segala puji bagi Tuhan untuk aksi teroris ini. Tuhan membunuh musuh-musuh mereka, militer dan sipil, pria dan wanita, dewasa dan anak-anak.”
Menurut dokumen pendaftaran ISIS, dia tiba di “kekhalifahan” ISIS pada 26 Juli 2014, di mana dia mengaku sebagai seorang dokter yang ahli dalam bidang endokrinologi.
Adiknya, Najla Abuanza, mengatakan kepada BBC, soal perubahan karakter kakaknya. "Dia dulu pemuda cukup gagah, sangat modern, saya tidak tahu bagaimana dia menjadi seperti ini atau ada yang menunjukkan dia ke jalan teror,” katanya, yang dikutip Rabu (25/5/2016).
(mas)