Bentrok dengan ISIS, 22 Pengawal Presiden Libya Tewas
A
A
A
TRIPOLI - Sedikitnya 22 Pengawal Presiden tewas dan 30 lainnya terluka setelah terlibat bentrok dan terkena ledakan bom mobil bunuh diri yang dirancang anggota ISIS di kota Sirte, Libya.
"Seorang pelaku bom bunuh diri menyerang pasukan Pengawal Presiden di kota Bowerat Al-Hasson, dekat Sirte. Serangan ini menewaskan 18 penjaga dan melukai 30 lainnya," kata anggota media center pengawal presiden, Osama Badi, kepada Xinhua, Kamis (19/5/2016).
Ia lantas menambahkan bahwa 4 anggota lain tewas dalam bentrokan yang terjadi sebelum serangan bom. Sebuah sumber di rumah sakit pusat Misrata mengkonfirmasi hal tersebut. Mereka menyatakan telah menerima 22 mayat pada hari Rabu kemarin. Pihak rumah sakit menduga akan ada lebih banyak korban yang diterima.
Kota Bowerat Al-Hasson terletak hampir 70 km sebelah barat dari Sirte. Kota ini telah dikuasai oleh ISIS selama lebih dari satu tahun. Sebelumnya, ISIS juga sempat terlibat bentrok dengan pengawal presiden Libya di kota Abo-Gren dan menewaskan 45 orang.
Pemerintah persatuan yang didukung PBB telah membentuk satuan pengawal presiden dalam upaya untuk melawan dominasi ISIS. ISIS memanfaatkan dualisme pemerintahan di Libya untuk berkembang di negara tersebut.
"Seorang pelaku bom bunuh diri menyerang pasukan Pengawal Presiden di kota Bowerat Al-Hasson, dekat Sirte. Serangan ini menewaskan 18 penjaga dan melukai 30 lainnya," kata anggota media center pengawal presiden, Osama Badi, kepada Xinhua, Kamis (19/5/2016).
Ia lantas menambahkan bahwa 4 anggota lain tewas dalam bentrokan yang terjadi sebelum serangan bom. Sebuah sumber di rumah sakit pusat Misrata mengkonfirmasi hal tersebut. Mereka menyatakan telah menerima 22 mayat pada hari Rabu kemarin. Pihak rumah sakit menduga akan ada lebih banyak korban yang diterima.
Kota Bowerat Al-Hasson terletak hampir 70 km sebelah barat dari Sirte. Kota ini telah dikuasai oleh ISIS selama lebih dari satu tahun. Sebelumnya, ISIS juga sempat terlibat bentrok dengan pengawal presiden Libya di kota Abo-Gren dan menewaskan 45 orang.
Pemerintah persatuan yang didukung PBB telah membentuk satuan pengawal presiden dalam upaya untuk melawan dominasi ISIS. ISIS memanfaatkan dualisme pemerintahan di Libya untuk berkembang di negara tersebut.
(ian)