Rusia Merespons Asimetris Jika Militer AS Disebar di Eropa Timur

Kamis, 31 Maret 2016 - 15:59 WIB
Rusia Merespons Asimetris...
Rusia Merespons Asimetris Jika Militer AS Disebar di Eropa Timur
A A A
BRUSSELS - Pemerintah Rusia bersumpah untuk merespons “asimetris” jika Amerika Serikat (AS) benar-benar mewujudkan rencananya untuk menyebar kekuatan militer di Eropa Timur.

Hal itu disampaikan Utusan Tetap Rusia untuk NATO, Aleksandr Grushko. Diplomat Rusia ini mengutip pengumuman AS untuk menyebarkan unit lapis baja baru untuk Eropa Timur dengan alasan mengantisipasi “agresi” Rusia terhadap sekutu-sekutu NATO.

AS berdalih, penyebaran kekuatan militer itu sebagai rotasi terus-menerus dan dimulai tahun 2017.

Kami bukan pengamat pasif, kami secara konsisten mengambil langkah-langkah militer yang kami anggap perlu untuk mengimbangi kehadiran ini, yang tidak dibenarkan oleh apapun,” kata Aleksandr Grushko, dalam sebuah wawancara dengan channel Rossiya-24, pada hari Rabu, yang dilansir Russia Today, Kamis (31/3/2016).

Tentu saja, kami akan merespons asimetris total,” katanya lagi. Tindakan Rusia akan sesuai dengan pemahaman tentang sejauh mana ancaman militer, tidak akan sangat mahal, tetapi juga sangat efektif,” ujar Grushko.

Komentar diplomat top Moskow ini muncul setelah Pentagon mengumumkan rencananya untuk meningkatkan kehadiran pasukannya di "teater Eropa", yang mencakup tiga brigade Angkatan Darat, satu brigade lapis baja, satu brigade Angkatan Udara dan satu Brigade Stryker.

Rencana ini terus menunjukkan pendekatan yang kuat dan seimbang untuk meyakinkan sekutu NATO kami dan mitra dari Rusia yang agresif di Eropa Timur dan di tempat lain, kata Jenderal Angkatan Udara AS Philip M. Breedlove yang merupakan petinggi Komando AS-Eropa.

Ini berarti sekutu dan mitra kami akan melihat kemampuan lebih . Mereka akan melihat kehadiran yang lebih sering dari brigade lapis baja dengan peralatan yang lebih modern di negara mereka,” lanjut dia.

(Baca juga: Intai Rusia, NATO Ingin Terbangkan Jet Mata-mata Legendaris U-2)

Jenderal Breedlove sebelumnya juga meminta agar pesawat jet mata-mata legendaris AS dan simbol khas Perang Dingin, U-2, dioperasikan ke Eropa, khususnya di perbatasan negara-negara Baltik.

Permintaan Jenderal Breedlove itu juga direspons keras oleh Grushko. ”Sepertinya bahwa ini (laporan potensi penerbangan pesawat pengintai AS) tidak lebih dari voli propaganda lain, tetapi dibuat dengan maksud,” sindir Grushko. "Pesawat reconnaissance tidak akan terbang di atas Rusia,” imbuh dia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1134 seconds (0.1#10.140)