ISIS Klaim Bunuh Pendeta Kristen di Bangladesh
A
A
A
DHAKA - ISIS mengaku bertanggung jawab atas tewasnya seorang warga Kristen akibat ditikam di Bangladesh. ISIS menganggap hal itu sebagai pelajaran bagi yang lain. Pernyataan itu dilaporkan oleh kelompok yang memantau aktivitas kelompok radikal, SITE Inteligence Group.
SITE Intelligence Group, yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Hussein Ali Sarkar di Kurigram, utara Dhaka. Klaim itu diungkapkan di twitter dengan mengatakan bahwa detasemen keamanan kelompok itu telah membunuh seorang pendeta untuk menjadi pelajaran kepada orang lain, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/3/2016).
Pihak kepolisian Bangladesh mengatakan, korban yang berusia 68 tahun sebelumnya adalah seorang Muslim. Namun, pada tahun 1999 ia memeluk agama Kristen dan bukanlah seorang pendeta.
Kepala polisi distrik Kurigram, Tobarak Ullah mengatakan, tiga penyerang menusuknya saat dia sedang berjalan untuk makan pagi. "Mereka meninggalkan lokasi sambil meledakan bom molotov untuk membuat panik," kata Ullah pada Reuters melalui telepon.
Selama beberapa bulan terakhir, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan dua orang asing, serangan terhadap anggota sekte minoritas Muslim dan kelompok agama lain. Namun polisi mengatakan, kelompok militan domestik Jamaat-ul-Mujahideen berada di balik serangan itu.
Setidaknya lima militan Jamaat-ul-Mujahidin telah tewas dalam baku tembak sejak November tahun lalu, ketika pasukan keamanan telah meningkatkan tindakan keras terhadap militan yang ingin membuat bangsa Muslim moderat 160 juta menjadi negara berbasis syariah.
SITE Intelligence Group, yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Hussein Ali Sarkar di Kurigram, utara Dhaka. Klaim itu diungkapkan di twitter dengan mengatakan bahwa detasemen keamanan kelompok itu telah membunuh seorang pendeta untuk menjadi pelajaran kepada orang lain, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/3/2016).
Pihak kepolisian Bangladesh mengatakan, korban yang berusia 68 tahun sebelumnya adalah seorang Muslim. Namun, pada tahun 1999 ia memeluk agama Kristen dan bukanlah seorang pendeta.
Kepala polisi distrik Kurigram, Tobarak Ullah mengatakan, tiga penyerang menusuknya saat dia sedang berjalan untuk makan pagi. "Mereka meninggalkan lokasi sambil meledakan bom molotov untuk membuat panik," kata Ullah pada Reuters melalui telepon.
Selama beberapa bulan terakhir, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan dua orang asing, serangan terhadap anggota sekte minoritas Muslim dan kelompok agama lain. Namun polisi mengatakan, kelompok militan domestik Jamaat-ul-Mujahideen berada di balik serangan itu.
Setidaknya lima militan Jamaat-ul-Mujahidin telah tewas dalam baku tembak sejak November tahun lalu, ketika pasukan keamanan telah meningkatkan tindakan keras terhadap militan yang ingin membuat bangsa Muslim moderat 160 juta menjadi negara berbasis syariah.
(ian)