Mengenang Rachel Corrie, Aktivis Cantik AS yang Dibuldoser Israel

Selasa, 15 Maret 2016 - 12:50 WIB
Mengenang Rachel Corrie,...
Mengenang Rachel Corrie, Aktivis Cantik AS yang Dibuldoser Israel
A A A
JAKARTA - Hari Rabu (16/3/2016) besok, genap 13 tahun aktivis cantik Amerika Serikat (AS) pro-Palestina, Rachel Alience Corrie, meninggal.

Corrie, pada 16 Maret 2003 meninggal setelah dihantam buldoser lapis baja pasukan pertahanan (IDF) Israel ketika menghalangi penggusuran rumah-rumah penduduk Palestina di Rafah, selatan Jalur Gaza.

Rachel Alience Corrie yang lahir 10 April 1979, meninggal di usia muda demi membela rakyat Palestina yang dia lihat ditindas Israel. Namanya abadi sebagai pahlawan Palestina dan pejuang kemanusiaan. Dia bukan dari kelompok Fatah maupun Hamas. Tapi, dia korbankan nyawanya demi masa depan rakyat Palestina.

Aktivis muda asal Olympia, Washington, yang tergabung dalam International Solidarity Movement (ISAM) atau Gerakan Solodaritas Internasional itu, telah menginsipirasi anak-anak muda dari berbagai negara untuk bergerak menolong Palestina, salah satunya anak-anak muda yang tewas dalam tragedi kapal Mavi Marmara, beberapa tahun lalu.

Kematian Corrie sekaligus “tamparan” bagi AS yang selama ini sesumbar memperjuangkan hak asasi manusia (HAM). Alih-alih memperjuangkan HAM, AS selama 13 tahun terakhir ini bungkam untuk membela warganya sendiri yang tewas dibuldoser Israel. Orang tua Corrie yang menggugat ke pengadilan di Israel pun tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

Corrie datang ke Gaza selain menjalankan misinya sebagai aktivis ISM, dia juga mengerjakan tugas akhir kuliahnya. Nasibnya tragis. Kurang dari dua bulan setelah kedatangannya, aktivis cantik itu meninggal dibunuh IDF dengan buldoser.

Pasukan Israel kala itu, berdalih tidak melihat Corrie karena pandangan terganggu. Tapi, dalih itu janggal. Sebab, Corrie sudah melambaikan tangan dan berteriak memohon untuk menghentikan laju buldoser Israel. Penyelidikan militer Israel juga menyimpulkan kematian Corrie sebagai kecelakaan.

Kelompok-kelompok HAM, seperti Amnesty International, Human Right Watch, B’Tselem dan Yesh Din, mengecam penyelidikan militer Israel atas kematian Corrie.

Pada tahun 2005, orang tua Corrie—Craig dan Cindy Corrie—mengajukan gugatan perdata terhadap negara Israel. Gugatan diajukan karena Israel tidak melakukan penyelidikan penuh dan kredibel dalam kasus ini. Orang tua Corrie, meyakini putri mereka sengaja dibunuh oleh tentara Israel yang sembrono.

Pada bulan Agustus 2012, sebuah pengadilan Israel menolak gugatan orang tua Corrie. Pengadilan Israel justru menjunjung tinggi hasil investigasi militer tahun 2003. Ironisnya, pengadilan memutuskan bahwa Pemerintah Israel tidak bertanggung jawab atas kematian Corrie.


Keputusan pengadilan itu disambut dengan kecaman kelompok-kelompok HAM dunia. Namun, pemerintah AS tidak bersuara.

Orang tua Corrie mengajukan banding terhadap putusan pengadilan Israel bulan Agustus 2012. Lagi-lagi, Mahkamah Agung Israel pada 14 Februari 2015 menolak banding mereka.

Biografi


Rachel Aliene Corrie

Lahir: 10 April 1979, di Olympia, Washington, AS.

Aktivitas: Mahasiswi The Evergreen State College dan aktivis ISM.

Meninggal: 16 Maret 2003, di usia 23 tahun di Rafah, Jalur Gaza.

Penyebab: Dihantam buldoser lapis baja Israel saat mencegah penggusuran rumah penduduk Palestina.

Sumber: Diolah Sindonews dari berbagai sumber.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)