Bashar Al-Assad: Lebih dari 80 Negara Dukung Teroris di Suriah
Senin, 22 Februari 2016 - 17:31 WIB

Bashar Al-Assad: Lebih dari 80 Negara Dukung Teroris di Suriah
A
A
A
DAMASKUS - Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, mengatakan bahwa lebih dari 80 negara, termasuk Turki dan Arab Saudi, mendukung teroris di Suriah. Dukungan itu dalam bentuk keuangan, logistik dan material.
Hal itu disampaikan Presiden Assad dalam wawancaranya dengan surat kabar Spanyol, El Pais.
“Negara-negara mendukungkelompok radikal secara langsung dengan uang, dengan dukungan logistik, dengan persenjataan, dengan perekrutan,” katanya. ”Lainnya membantu mereka secara politik, dalam forum internasional yang berbeda,” lanjut Assad, yang dilansir Senin (22/2/2016).
Sebaliknya, Saudi dan Turki juga mengklaim memerangi kelompok teroris di Timur Tengah. Saudi, misalnya, telah berencana mengirim pasukan darat ke Suriah untuk memerangi kelompok teroris. Sedangkan, Turki selama ini juga mengklaim ikut memerangi terorisme di dekat perbatasan Suriah-Turki.
Presiden Assad mendesak masyarakat internasional mencegah negara-negara lain, terutama Turki, yang dia sebut mengirim lebih banyak teroris yang direkrut lengkap dengan senjata dan dukungan logistik.
Assad kembali memperingatkan Saudi dan Turki jika kedua negara itu nekat mengirim pasukan darat ke Suriah.
“Jika ini terjadi, Damaskus akan berurusan dengan mereka seperti kita berurusan dengan teroris,” kata Assad.
”Kami akan membela negara kami. Ini adalah agresi. Mereka tidak punya hak untuk mencampuri politik atau militer di Suriah. Ini adalah pelanggaran hukum internasional, dan sebagai warga negara Suriah, satu-satunya pilihan yang kita miliki adalah untuk melawan dan membela,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Presiden Assad dalam wawancaranya dengan surat kabar Spanyol, El Pais.
“Negara-negara mendukungkelompok radikal secara langsung dengan uang, dengan dukungan logistik, dengan persenjataan, dengan perekrutan,” katanya. ”Lainnya membantu mereka secara politik, dalam forum internasional yang berbeda,” lanjut Assad, yang dilansir Senin (22/2/2016).
Sebaliknya, Saudi dan Turki juga mengklaim memerangi kelompok teroris di Timur Tengah. Saudi, misalnya, telah berencana mengirim pasukan darat ke Suriah untuk memerangi kelompok teroris. Sedangkan, Turki selama ini juga mengklaim ikut memerangi terorisme di dekat perbatasan Suriah-Turki.
Presiden Assad mendesak masyarakat internasional mencegah negara-negara lain, terutama Turki, yang dia sebut mengirim lebih banyak teroris yang direkrut lengkap dengan senjata dan dukungan logistik.
Assad kembali memperingatkan Saudi dan Turki jika kedua negara itu nekat mengirim pasukan darat ke Suriah.
“Jika ini terjadi, Damaskus akan berurusan dengan mereka seperti kita berurusan dengan teroris,” kata Assad.
”Kami akan membela negara kami. Ini adalah agresi. Mereka tidak punya hak untuk mencampuri politik atau militer di Suriah. Ini adalah pelanggaran hukum internasional, dan sebagai warga negara Suriah, satu-satunya pilihan yang kita miliki adalah untuk melawan dan membela,” ujarnya.
(mas)