Wali Kota di Afsel Tawarkan Beasiswa Khusus Mahasiswi Perawan
A
A
A
UTHUKELA - Seorang wali kota perempuan di Afrika Selatan (Afsel) menawarkan beasiswa khusus yang memicu kecaman kelompok-kelompok HAM. Sebab, beasiswa yang ditawarkan itu khusus untuk mahasiswi yang masih menjaga keperawannanya.
Yang membuat kelompok-kelompok HAM tersinggung adalah cara seleksi penerimaan beasiswa.Yaitu, melalui tes keperawanan.
Ide tawaran beasiswa itu muncul dari Wali Kota Uthukela, Dudu Mazibujo. Kota Uthukela berada di dekat Kota Durban.
“Beasiswa untuk gadis-gadis muda yang masih perawan,” kata juru bicara wali kota, Jabulani Mkhonza kepada AFP, yang dilansir Sabtu (23/1/2016). ”Kategori baru ini telah diperkenalkan wali kota pada tahun ini,” katanya lagi.
Tujuan tawaran beasiswa itu, kata dia, untuk mendorong gadis-gadis muda agar menjaga keperawanan mereka.”Dan tidak aktif dari aktivitas seksual serta fokus pada studi mereka,” lanjut dia.
Menurut Mkhonza, penerima beasiswa akan menjalani tes keperawanan. ”Mereka anak-anak yang telah diberikan beasiswa akan diperiksa setiap kali mereka datang kembali untuk liburan. Beasiswa akan dicabut jika mereka kehilangan keperawanannya,” ujar Mkhonza.
Kelompok People Opposing Women Abuse (POWA), mengaku terkejut bahwa uang dari pembayar pajak digunakan untuk melanggar hak-hak anak perempuan. ”POWA terkejut mendengar bahwa gadis-gadis muda yang sedang dites keperawanannya demi mendapatkan beasiswa. Itu adalah pelanggaran hak-hak mereka,” kata Direktur Eksekutif POWA, Nonhlanhla Mokwena kepada AFP.
”Itu adalah uang pembayar pajak yang digunakan untuk melanggar hak gadis (dan) konstitusi negara ini,” lanjut dia. Banyak warga Afrika Selatan berasal dari latar belakang miskin mengandalkan bantuan pemerintah untuk studi di universitas. Tahun lalu, warga di negara itu protes dengan rencana biaya pendidikan di Universitas.
Yang membuat kelompok-kelompok HAM tersinggung adalah cara seleksi penerimaan beasiswa.Yaitu, melalui tes keperawanan.
Ide tawaran beasiswa itu muncul dari Wali Kota Uthukela, Dudu Mazibujo. Kota Uthukela berada di dekat Kota Durban.
“Beasiswa untuk gadis-gadis muda yang masih perawan,” kata juru bicara wali kota, Jabulani Mkhonza kepada AFP, yang dilansir Sabtu (23/1/2016). ”Kategori baru ini telah diperkenalkan wali kota pada tahun ini,” katanya lagi.
Tujuan tawaran beasiswa itu, kata dia, untuk mendorong gadis-gadis muda agar menjaga keperawanan mereka.”Dan tidak aktif dari aktivitas seksual serta fokus pada studi mereka,” lanjut dia.
Menurut Mkhonza, penerima beasiswa akan menjalani tes keperawanan. ”Mereka anak-anak yang telah diberikan beasiswa akan diperiksa setiap kali mereka datang kembali untuk liburan. Beasiswa akan dicabut jika mereka kehilangan keperawanannya,” ujar Mkhonza.
Kelompok People Opposing Women Abuse (POWA), mengaku terkejut bahwa uang dari pembayar pajak digunakan untuk melanggar hak-hak anak perempuan. ”POWA terkejut mendengar bahwa gadis-gadis muda yang sedang dites keperawanannya demi mendapatkan beasiswa. Itu adalah pelanggaran hak-hak mereka,” kata Direktur Eksekutif POWA, Nonhlanhla Mokwena kepada AFP.
”Itu adalah uang pembayar pajak yang digunakan untuk melanggar hak gadis (dan) konstitusi negara ini,” lanjut dia. Banyak warga Afrika Selatan berasal dari latar belakang miskin mengandalkan bantuan pemerintah untuk studi di universitas. Tahun lalu, warga di negara itu protes dengan rencana biaya pendidikan di Universitas.
(mas)