Sekjen PBB Bilang Kelaparan Horor di Suriah Kejahatan Perang

Jum'at, 15 Januari 2016 - 15:46 WIB
Sekjen PBB Bilang Kelaparan Horor di Suriah Kejahatan Perang
Sekjen PBB Bilang Kelaparan Horor di Suriah Kejahatan Perang
A A A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB; Ban Ki-moon, mengecam semua pihak yang berkonflik di Suriah yang membuat warga Kota Madaya menderita kelaparan parah. Ki-moon mengatakan, kelaparan horor di wilayah Suriah yang dijadikan “senjata” itu merupakan kejahatan perang.

Penderitaan warga Madaya dan sekitarnya telah memicu kemarahan masyarakat internasional. Lantaran kelaparan parah, mereka terpaksa makan daging kucing, anjing dan rumput untuk bertahan hidup. Beberapa warga yang terkepung oleh situasi perang sipil di Suriah telah meninggal karena kelaparan.

Gambar-gambar dari orang-orang kelaparan di Madaya mewakili penderitaan perang sipil Suriah, merupakan hal mengejutkan dari kebiadaban,” ujar Ban Ki-moon.

Adegan yang menghantui jiwa disaksikan oleh staf PBB, yang pada Senin akhirnya berhasil mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Madaya dan dua desa kaum Syiah di Suriah selatan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan,” lanjut dia, yang dilansir dari IB Times, Jumat (15/1/2016).

Para wanita lanjut usia, anak-anak, dan para pria tidak lebih dari kulit dan tulang; kurus, malnutrisi berat, begitu lemah dan mereka hampir tidak bisa berjalan,” kata Ki-moon.

Menurut Sekjen PBB, 400 orang di Madaya berada dalam kondisi yang jiwanya terancam. Mereka memerlukan perhatian medis secepatnya.
Kora Madaya telahdikepung oleh pasukan pro-Pemerintah Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Sedangkan dua desa di Provinsi Idlib diblokade pasukan pemberontak Suriah. Mereka menerima bantuan untuk pertama kalinya dari PBB pada Senin dan disusul kemudian pada hari Kamis kemarin.

Biarkan saya menjadi jelas; penggunaan kelaparan sebagai senjata perang adalah kejahatan perang. Saya akan mengatakan bahwa mereka bukan hanya sedang disandera, tetapi bahkan lebih buruk. Sandera mendapatkan makan,” kecam Ban Ki-moon.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6223 seconds (0.1#10.140)