Beijing Desak AS Hormati Kepentingan Inti China
A
A
A
BEIJING - Beijing mendesak Washington menghormati kepentingan inti China, termasuk menghentikan penjualan senjata Amerika Serikat (AS) ke Taiwan dan mengakhiri patroli di dekat pulau buatan China di Laut China Selatan.
Desakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang menelepon Menteri Luar Negeri AS, John Kerry. Wang Yi mengatakan, dunia ini menjadi tempat yang lebih menantang.
”Karena AS berusaha kerjasama dengan China, seharusnya menghormati kepentingan inti China dan hal-hal penting yang menjadi perhatian,” bunyi rilis Kementerian Luar Negeri China, Senin (21/12/2015) mengutip pernyataan Wang Yi, seperti dikutip Reuters.
Wang Yi menjelaskan kepada John Kerry perihal posisi China pada Taiwan dan Laut China Selatan. Menlu China itu mendesak AS mengkhiri penjualan senjata ke Taiwan dan berhenti “unjuk kekuatan” melalui patroli kapal dan pesawat di dekat kepualauan di Laut China Selatan yang jadi sengketa sejumlah negara ASEAN.
China sampai saat ini menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang. Beijing telah marah kepada Washington setelah Pemerintah Barack Obama menjual paket senjata senilai Rp25,6 triliun kepada Taiwan.
Sedangkan dalam polemik klaim Laut China Selatan, Beijing juga marah dengan manuver pesawat pembom dan kapal perang Washington di kawasan sengketa itu yang dianggap sebagai provokasi.
China mengklaim hampir semua perairan yang kaya energi di kawasan Laut China Selatan. Namun, Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia dan Taiwan juga memiliki klaim yang tumpang tindih.
Desakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang menelepon Menteri Luar Negeri AS, John Kerry. Wang Yi mengatakan, dunia ini menjadi tempat yang lebih menantang.
”Karena AS berusaha kerjasama dengan China, seharusnya menghormati kepentingan inti China dan hal-hal penting yang menjadi perhatian,” bunyi rilis Kementerian Luar Negeri China, Senin (21/12/2015) mengutip pernyataan Wang Yi, seperti dikutip Reuters.
Wang Yi menjelaskan kepada John Kerry perihal posisi China pada Taiwan dan Laut China Selatan. Menlu China itu mendesak AS mengkhiri penjualan senjata ke Taiwan dan berhenti “unjuk kekuatan” melalui patroli kapal dan pesawat di dekat kepualauan di Laut China Selatan yang jadi sengketa sejumlah negara ASEAN.
China sampai saat ini menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang. Beijing telah marah kepada Washington setelah Pemerintah Barack Obama menjual paket senjata senilai Rp25,6 triliun kepada Taiwan.
Sedangkan dalam polemik klaim Laut China Selatan, Beijing juga marah dengan manuver pesawat pembom dan kapal perang Washington di kawasan sengketa itu yang dianggap sebagai provokasi.
China mengklaim hampir semua perairan yang kaya energi di kawasan Laut China Selatan. Namun, Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia dan Taiwan juga memiliki klaim yang tumpang tindih.
(mas)