Anak Erdogan Bantah Terlibat Bisnis Minyak dengan ISIS
A
A
A
ROMA - Putra Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Bilal Erdogan, membantah tudingan Rusia jika ia dan keluarganya menikmati keuntungan dari penyelundupan minyak ilegal dari wilayah yang dikuasai ISIS di Suriah dan Irak.
"Kami membangun kantor di Istanbul. Kami tidak melakukan bisnis di Mediterania, di Suriah, atau Irak. ISIS adalah musuh dari negara saya. ISIS adalah aib. Mereka menempatkan agama saya dalam cahaya yang buruk. Mereka tidak mewakili Islam dan saya tidak menganggap mereka sebagai Muslim," kata Bilal seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/12/2015).
Bilal diketahui memiliki perusahaan perkapalan dan memiliki beberapa aset maritim. Ia juga diketahui mengontrol beberapa tanker minyak melalui perusahaan dan mempunyai rekanan dengan perusahaan lain.
Namun ia membantah jika dirinya mempunyai pengiriman operasional, dengan mengatakan perusahaannya juga memiliki kontrak untuk membangun kapal tanker sungai untuk kliennya, seorang warga Rusia.
Bilal juga membantah jika adiknya, Burak, kemungkinan mengangkut minyak dari daerah yang dikuasai oleh ISIS. "Dia memiliki kapal kargo, tetapi tidak dapat digunakan sebagai kapal tanker," tegasnya.
Sebaliknya, ia menuding Presiden Suriah Bashar al-Assad yang terlibat dalam bisnis minyak ilegal ISIS dan mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.
"Jika Anda mengikuti aliran minyak ilegal ISIS, maka Anda akan menemukan Assad di sana," cetusnya.
"Kami membangun kantor di Istanbul. Kami tidak melakukan bisnis di Mediterania, di Suriah, atau Irak. ISIS adalah musuh dari negara saya. ISIS adalah aib. Mereka menempatkan agama saya dalam cahaya yang buruk. Mereka tidak mewakili Islam dan saya tidak menganggap mereka sebagai Muslim," kata Bilal seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/12/2015).
Bilal diketahui memiliki perusahaan perkapalan dan memiliki beberapa aset maritim. Ia juga diketahui mengontrol beberapa tanker minyak melalui perusahaan dan mempunyai rekanan dengan perusahaan lain.
Namun ia membantah jika dirinya mempunyai pengiriman operasional, dengan mengatakan perusahaannya juga memiliki kontrak untuk membangun kapal tanker sungai untuk kliennya, seorang warga Rusia.
Bilal juga membantah jika adiknya, Burak, kemungkinan mengangkut minyak dari daerah yang dikuasai oleh ISIS. "Dia memiliki kapal kargo, tetapi tidak dapat digunakan sebagai kapal tanker," tegasnya.
Sebaliknya, ia menuding Presiden Suriah Bashar al-Assad yang terlibat dalam bisnis minyak ilegal ISIS dan mendapatkan keuntungan dari hal tersebut.
"Jika Anda mengikuti aliran minyak ilegal ISIS, maka Anda akan menemukan Assad di sana," cetusnya.
(ian)