Cameron: ISIS Sedang Berusaha Mendapatkan Senjata Nuklir
Cameron: ISIS Sedang Berusaha Mendapatkan Senjata Nuklir
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, ISIS sedang berusaha untuk meningkatkan persenjataan mereka. Menurut pemimpin Negeri Tiga Singa itu, ISIS sedang berusaha mendapatkan senjata nuklir.
Cameron, yang berbicara di hadapan Parlemen Inggris mengatakan, atas alasan ini harusnya pemerintah Inggris tidak ragu-ragu lagi untuk meningkatkan serangan terhadap ISIS, baik di Irak ataupun Suriah.
"ISIS berusaha untuk mendapatkan senjata nuklir dan biologis. Oleh karena itu harusnya Parlemen menyetujui untuk mulai meningkatkan serangan terhadap ISIS pada pekan depan," ucap Cameron, seperti dilansir The Province pada Selasa (24/11).
"Parlemen seharusnya tidak mengambil waktu terlalu lama untuk mencapai keputusan. Setiap hari kita habiskan untuk berdebat, berarti kita juga menghabiskan waktu untuk bisa mengalahkan ISIS lebih cepat," sambungnya.
Cameron saat ini memang tengah menunggu keputusan Parlemen terkait proposal yang dia ajukan mengenai peningkatan serangan di Irak dan Suriah. Ini adalah proposal kedua yang diajukan Cameron, dimana pada kesempatan pertama Parlemen Inggris menolak proposal tersebut.
Cameron, yang berbicara di hadapan Parlemen Inggris mengatakan, atas alasan ini harusnya pemerintah Inggris tidak ragu-ragu lagi untuk meningkatkan serangan terhadap ISIS, baik di Irak ataupun Suriah.
"ISIS berusaha untuk mendapatkan senjata nuklir dan biologis. Oleh karena itu harusnya Parlemen menyetujui untuk mulai meningkatkan serangan terhadap ISIS pada pekan depan," ucap Cameron, seperti dilansir The Province pada Selasa (24/11).
"Parlemen seharusnya tidak mengambil waktu terlalu lama untuk mencapai keputusan. Setiap hari kita habiskan untuk berdebat, berarti kita juga menghabiskan waktu untuk bisa mengalahkan ISIS lebih cepat," sambungnya.
Cameron saat ini memang tengah menunggu keputusan Parlemen terkait proposal yang dia ajukan mengenai peningkatan serangan di Irak dan Suriah. Ini adalah proposal kedua yang diajukan Cameron, dimana pada kesempatan pertama Parlemen Inggris menolak proposal tersebut.
(ian)
Explore More