Ini Dia Pelaku Bom Bunuh Diri di Stadion Stade de France
A
A
A
PARIS - Foto pelaku bom bunuh diri di Stadion Stade de France, Bilal Hadfi, beredar di dunia maya. Dari foto tersebut, siapa pun tidak akan menyangka jika pemuda berwajah babyface ini nekat melakukan aksi bom bunuh diri sebagai bagian dari serangan teror di kota Paris pada Jumat malam lalu.
Hadfi meledakkan rompi berisi bom di stadion Stade de France yang kala itu menggelar pertandingan persahabatan antara timnas Prancis dengan timnas Jerman. Namun, tidak ada korban tewas selain dirinya sendiri dalam peristiwa itu, seperti dikutip dari laman Mirror, Rabu (18/11/2015).
Pemuda berusia 20 tahun ini diketahui telah menghabiskan waktunya dengan berperang di Suriah bersama ISIS, sebelum kembali ke Eropa dan melakukan serangan teror di Paris. Ia adalah bagian dari kelompok yang disebut Sel Belgia. Kelompok ini berhasil menyelinap kembali ke Eropa dengan menyamar sebagai imigran.
Kelompok ini terdiri dari sejumlah warga Prancis yang hidup di Belgia. Mereka kerap bepergian bersama dari Brussels ke Paris dengan menyewa kendaraan. Karenanya, para pelaku Teror Paris diduga sempat berkumpul di pinggiran Belgia sebelum melakukan aksinya. Di sana, mereka diberikan senjata AK-47 dan sabuk bom bunuh diri.
Seperti diketahui, tujuh bom bunuh diri terjadi di sejumlah tempat secara hampir bersamaan dalam serangan teroris di Paris, selain serangan tembakan brutal. Akibatnya, 129 orang tewas dan ratusan orang terluka parah.
Hadfi meledakkan rompi berisi bom di stadion Stade de France yang kala itu menggelar pertandingan persahabatan antara timnas Prancis dengan timnas Jerman. Namun, tidak ada korban tewas selain dirinya sendiri dalam peristiwa itu, seperti dikutip dari laman Mirror, Rabu (18/11/2015).
Pemuda berusia 20 tahun ini diketahui telah menghabiskan waktunya dengan berperang di Suriah bersama ISIS, sebelum kembali ke Eropa dan melakukan serangan teror di Paris. Ia adalah bagian dari kelompok yang disebut Sel Belgia. Kelompok ini berhasil menyelinap kembali ke Eropa dengan menyamar sebagai imigran.
Kelompok ini terdiri dari sejumlah warga Prancis yang hidup di Belgia. Mereka kerap bepergian bersama dari Brussels ke Paris dengan menyewa kendaraan. Karenanya, para pelaku Teror Paris diduga sempat berkumpul di pinggiran Belgia sebelum melakukan aksinya. Di sana, mereka diberikan senjata AK-47 dan sabuk bom bunuh diri.
Seperti diketahui, tujuh bom bunuh diri terjadi di sejumlah tempat secara hampir bersamaan dalam serangan teroris di Paris, selain serangan tembakan brutal. Akibatnya, 129 orang tewas dan ratusan orang terluka parah.
(ian)