Pengamat: Teror Paris Ingin Pindahkan Konflik Suriah ke Eropa
A
A
A
ROMA - Seorang pengamat asal Italia menilai bahwa serangan teror di Paris yang menewaskan sedikitnya 129 orang menunjukkan upaya teroris untuk membawa medan perang di Suriah ke Eropa.
"Serangan-serangan ini membawa transformasi (dalam strategi teror): mereka pasti menunjukkan kemauan untuk membawa perang dari Suriah ke Eropa, dan membuat salah satu kota utama Eropa ke medan perang," kata Francesca Manenti, seorang pengamat yang berbasis di Rome Center for International Studies, seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (15/11/2015).
Manenti mengatakan, alih-alih memilih target simbolis seperti bulan-bulan sebelumnya, gelombang serangan terori kali ini begitu terkoordinasi dengan tujuan lokasi publik yang kemungkinan sangat ramai pada Jumat malam seperti restoran, gedung konser, dan stadion.
"Serangan pada hari Jumat itu dilakukan dengan hati-hati dan hampir bersamaan dan memukul di sejumlah daerah di Paris yang cukup jauh satu sama lain," katanya.
Ia pun mengingatkan kondisi Eropa bakal lebih rentan karena radikalisasi teroris biasanya meningkat di wilayah marjinal dimana orang merasa dikucilkan.
"Serangan di Paris mungkin akan membawa negara-negara Uni Eropa untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam melakukan koordinasi melawan terorisme," kata Manenti seraya menambahkan bahwa langkah ini telah diambil dengan mengundang Iran dan Arab Saudi dalam pembicaraan damai Suriah.
"Serangan-serangan ini membawa transformasi (dalam strategi teror): mereka pasti menunjukkan kemauan untuk membawa perang dari Suriah ke Eropa, dan membuat salah satu kota utama Eropa ke medan perang," kata Francesca Manenti, seorang pengamat yang berbasis di Rome Center for International Studies, seperti dikutip dari laman Xinhua, Minggu (15/11/2015).
Manenti mengatakan, alih-alih memilih target simbolis seperti bulan-bulan sebelumnya, gelombang serangan terori kali ini begitu terkoordinasi dengan tujuan lokasi publik yang kemungkinan sangat ramai pada Jumat malam seperti restoran, gedung konser, dan stadion.
"Serangan pada hari Jumat itu dilakukan dengan hati-hati dan hampir bersamaan dan memukul di sejumlah daerah di Paris yang cukup jauh satu sama lain," katanya.
Ia pun mengingatkan kondisi Eropa bakal lebih rentan karena radikalisasi teroris biasanya meningkat di wilayah marjinal dimana orang merasa dikucilkan.
"Serangan di Paris mungkin akan membawa negara-negara Uni Eropa untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam melakukan koordinasi melawan terorisme," kata Manenti seraya menambahkan bahwa langkah ini telah diambil dengan mengundang Iran dan Arab Saudi dalam pembicaraan damai Suriah.
(ian)