Dubes RI di AS: Jokowi ke AS Atas Undangan Obama
A
A
A
WASHINGTON - Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Budi Bowoleksono menegaskan, kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Amerika Serikat atas undangan Presiden Barack Obama. Hal ini sekaligus membantah isu kalau pertemuan antara Jokowi dengan Obama menggunakan jasa seorang pelobi.
"Presiden Obama telah mengundang Jokowi untuk datang ke AS saat keduanya bertemu di sela-sela pertemuan APEC pada November 2014 di Beijing," begitu penjelasan KBRI Washington DC dalam rilisnya yang diterima redaksi Sindonews, Sabtu (7/11/2015).
Selain mengundang secara langsung, Obama juga mengirimkan undangan kepada Presiden Jokowi lewat sebuah surat resmi tertanggal 16 Maret 2015. Surat ini pun lantas dibalas oleh Jokowi pada tanggal 19 Juni 2015.
Dalam suratnya, Jokowi menyatakan akan berkunjung ke Washington DC pada tanggal 26 Oktober 2015, setelah kedua negara menyepakati waktu yang sesuai bagi kedua Kepala Negara.
Terkait dengan pemberitaan penggunaan lobbyist di Amerika Serikat, Bowoleksono dengan tegas membantahnya. "Pemerintah RI sejak dilantik pada Oktober 2014 tidak pernah menggunakan lobbyist di Amerika Serikat," ujarnya.
Sebelumnya sebuah artikel yang ditulis oleh dosen Ilmu Politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies, Michael Buehler, menyatakan bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Barack Obama menggunakan jasa broker. Tulisan itu dimuat di situs New Mandala beberapa waktu lalu.
"Presiden Obama telah mengundang Jokowi untuk datang ke AS saat keduanya bertemu di sela-sela pertemuan APEC pada November 2014 di Beijing," begitu penjelasan KBRI Washington DC dalam rilisnya yang diterima redaksi Sindonews, Sabtu (7/11/2015).
Selain mengundang secara langsung, Obama juga mengirimkan undangan kepada Presiden Jokowi lewat sebuah surat resmi tertanggal 16 Maret 2015. Surat ini pun lantas dibalas oleh Jokowi pada tanggal 19 Juni 2015.
Dalam suratnya, Jokowi menyatakan akan berkunjung ke Washington DC pada tanggal 26 Oktober 2015, setelah kedua negara menyepakati waktu yang sesuai bagi kedua Kepala Negara.
Terkait dengan pemberitaan penggunaan lobbyist di Amerika Serikat, Bowoleksono dengan tegas membantahnya. "Pemerintah RI sejak dilantik pada Oktober 2014 tidak pernah menggunakan lobbyist di Amerika Serikat," ujarnya.
Sebelumnya sebuah artikel yang ditulis oleh dosen Ilmu Politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies, Michael Buehler, menyatakan bahwa pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Barack Obama menggunakan jasa broker. Tulisan itu dimuat di situs New Mandala beberapa waktu lalu.
(ian)