Soal Suriah, Frustrasi Pentagon dengan Obama di Level Tertinggi
A
A
A
WASHINGTON - Sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mengatakan langkah Presiden Barack Obama yang mengumumkan akan mengirim penasihat militer ke Suriah sejatinya merupakan frustasi Pentagon dengan Gedung Putih di level tertinggi dalam beberapa dekade.
”Ada tingkat ketidakpuasan di kalangan militer berseragam yang saya belum pernah melihatnya di saat saya ada di sini,” kata senator Arizona, John McCain dalam wawancara dengan Washington Times. ”Bagi sebagian dari kita yang sedikit lebih tua, mari kita kembali dan membaca Pentagon Papers. Apa yang dilakukan pihak administrasi adalah jenis ‘incrementalism’ yang didefinisikan seperti konflik Vietnam.”
McCain memang dikenal sebagai kritikus vokal dari pemerintahan Obama, terutama soal kebijakan luar negeri presiden. Khususnya karena kurang lengkap dan jelasnya strategi yang koheren, terlebih strategi yang Obama di medan perang.
”Kadang-kadang kebingungan, keputusan untuk tidak membuat keputusan itu sendiri merupakan pilihan,” kata Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen AS, Edward R. Royce.
”Keputusan itu diambil di Amerika Serikat untuk tidak menghentikan (ISIS) ketika itu bisa dihentikan,” ujarnya.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat, Adam Smith, juga membenarkan adanya gejala frustasi tinggdi di kalangan militer AS dalam menangani konflik Suriah. ”Frustrasi di antara layanan berseragam adalah nyata,” katanya kepada Washington Times, yang dilansir Sabtu (7/11/2015).
Menurut jajak pendapat Associated Press baru-baru ini, rasa frustrasi juga dirasakan oleh warga AS. Enam dari sepuluh dari mereka yang disurvei mengatakan mereka mencela penanganan Presiden Obamaterhadap kelompok ISIS.
Pemerintahan Obama telah merencanakan untuk melatih dan membekali mereka yang disebut pemberontak Suriah "moderat". Namun, program itu sempat berakhir dengan kegagalan setelah para pasukan pemberontak Suriah itu tidak bersedia melawan ISIS.
Sekarang, rencana terbaru Presiden Obama adalah untuk mengirim sekitar 30 hingga 50 pasukan khusus AS sebagai penasihat militer oposisi Suriah.
”Kami mengirimkan 50, 50 tentara operasi khusus untuk Suriah, dan mereka tidak menjalankan misi tempur,” kata McCain menirukan pernyataan Obama.
”Nah, apakah mereka sedang dikirim ke sana untuk menjadi petugas rekreasi? Anda berada di zona pertempuran, dan mengatakan mereka tidak dalam pertempuran, itu tidak masuk akal,” kesal McCain.
”Ada tingkat ketidakpuasan di kalangan militer berseragam yang saya belum pernah melihatnya di saat saya ada di sini,” kata senator Arizona, John McCain dalam wawancara dengan Washington Times. ”Bagi sebagian dari kita yang sedikit lebih tua, mari kita kembali dan membaca Pentagon Papers. Apa yang dilakukan pihak administrasi adalah jenis ‘incrementalism’ yang didefinisikan seperti konflik Vietnam.”
McCain memang dikenal sebagai kritikus vokal dari pemerintahan Obama, terutama soal kebijakan luar negeri presiden. Khususnya karena kurang lengkap dan jelasnya strategi yang koheren, terlebih strategi yang Obama di medan perang.
”Kadang-kadang kebingungan, keputusan untuk tidak membuat keputusan itu sendiri merupakan pilihan,” kata Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen AS, Edward R. Royce.
”Keputusan itu diambil di Amerika Serikat untuk tidak menghentikan (ISIS) ketika itu bisa dihentikan,” ujarnya.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat, Adam Smith, juga membenarkan adanya gejala frustasi tinggdi di kalangan militer AS dalam menangani konflik Suriah. ”Frustrasi di antara layanan berseragam adalah nyata,” katanya kepada Washington Times, yang dilansir Sabtu (7/11/2015).
Menurut jajak pendapat Associated Press baru-baru ini, rasa frustrasi juga dirasakan oleh warga AS. Enam dari sepuluh dari mereka yang disurvei mengatakan mereka mencela penanganan Presiden Obamaterhadap kelompok ISIS.
Pemerintahan Obama telah merencanakan untuk melatih dan membekali mereka yang disebut pemberontak Suriah "moderat". Namun, program itu sempat berakhir dengan kegagalan setelah para pasukan pemberontak Suriah itu tidak bersedia melawan ISIS.
Sekarang, rencana terbaru Presiden Obama adalah untuk mengirim sekitar 30 hingga 50 pasukan khusus AS sebagai penasihat militer oposisi Suriah.
”Kami mengirimkan 50, 50 tentara operasi khusus untuk Suriah, dan mereka tidak menjalankan misi tempur,” kata McCain menirukan pernyataan Obama.
”Nah, apakah mereka sedang dikirim ke sana untuk menjadi petugas rekreasi? Anda berada di zona pertempuran, dan mengatakan mereka tidak dalam pertempuran, itu tidak masuk akal,” kesal McCain.
(mas)