Mendadak, Sekjen PBB Kunjungi Israel dan Palestina
A
A
A
YERUSALEM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon secara mendadak akan melakukan kunjungan ke Israel dan wilayah Palestina. Kunjungan ini dilakukan untuk mengakhiri gelombang kekerasan yang hampir sebulan terjadi di wilayah itu.
Seperti dikutip dari laman Time, Selasa (20/10/2015), Ki-moon dijadwalkan akan tiba pada hari ini. Dia akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Presiden Reuven Rivlin.
Sebelum melakukan kunjungan, Ki-moon telah mengeluarkan pesan video yang meminta ke dua belah pihak untuk bersikap tenang. Dia mengaku memahami rasa frustrasi yang dihadapi oleh Palestina. Namun, kekerasan hanya akan merugikan aspirasi sah yang mereka perjuangkan.
"Saya tahu harapan Anda untuk perdamaian telah pupus berkali-kali. Anda marah pada pendudukan dan ekspansi pemukiman," katanya. "Saya tidak meminta Anda untuk menjadi pasif, tetapi Anda harus meletakkan senjata keputusasaan Anda," katanya.
Kepada Israel, Ki-moon mengatakan, ia memahami kekhawatiran Israel karena rusaknya rasa aman. Namun, aksi militer bukanlah solusi untuk hal tersebut. "Ketika anak-anak takut untuk pergi ke sekolah, ketika orang di jalan adalah korban potensial, keamanan adalah prioritas Anda," katanya.
"Tapi dinding, pos-pos pemeriksaan, reaksi keras yang ditunjukkan pasukan keamanan dan penghancuran rumah tidak dapat mempertahankan perdamaian dan keamanan yang Anda butuhkan dan yang harus Anda miliki," katanya.
Aksi kekerasan antara Palestina dengan Israel terus terjadi dalam sebulan terakhir. Tercatat, sembilan warga Israel telah tewas dalam serangan yang dilakukan oleh warga Palestina. Sementara 41 warga Palestina tewas oleh timah panas militer atau polisi Israel, termasuk 20 pelaku penikaman terhadap warga atau aparat Israel.
Seperti dikutip dari laman Time, Selasa (20/10/2015), Ki-moon dijadwalkan akan tiba pada hari ini. Dia akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Tepi Barat dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Presiden Reuven Rivlin.
Sebelum melakukan kunjungan, Ki-moon telah mengeluarkan pesan video yang meminta ke dua belah pihak untuk bersikap tenang. Dia mengaku memahami rasa frustrasi yang dihadapi oleh Palestina. Namun, kekerasan hanya akan merugikan aspirasi sah yang mereka perjuangkan.
"Saya tahu harapan Anda untuk perdamaian telah pupus berkali-kali. Anda marah pada pendudukan dan ekspansi pemukiman," katanya. "Saya tidak meminta Anda untuk menjadi pasif, tetapi Anda harus meletakkan senjata keputusasaan Anda," katanya.
Kepada Israel, Ki-moon mengatakan, ia memahami kekhawatiran Israel karena rusaknya rasa aman. Namun, aksi militer bukanlah solusi untuk hal tersebut. "Ketika anak-anak takut untuk pergi ke sekolah, ketika orang di jalan adalah korban potensial, keamanan adalah prioritas Anda," katanya.
"Tapi dinding, pos-pos pemeriksaan, reaksi keras yang ditunjukkan pasukan keamanan dan penghancuran rumah tidak dapat mempertahankan perdamaian dan keamanan yang Anda butuhkan dan yang harus Anda miliki," katanya.
Aksi kekerasan antara Palestina dengan Israel terus terjadi dalam sebulan terakhir. Tercatat, sembilan warga Israel telah tewas dalam serangan yang dilakukan oleh warga Palestina. Sementara 41 warga Palestina tewas oleh timah panas militer atau polisi Israel, termasuk 20 pelaku penikaman terhadap warga atau aparat Israel.
(ian)