PBB Akan Jaga Situs Sejarah dari Serangan ISIS
A
A
A
NEW YORK - UNESCO menyetujui usulan Italia untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian PBB untuk melindungi situs warisan dunia dari berbagai ancaman, terutama dari serangan teroris dan kehancuran oleh kelompok militan.
"UNESCO telah menyetujui untuk pembentukan Helm Biru bagi Budaya," kata menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini, merujuk pada pelindung kepala Pasukan Perdamaian PBB seperti dikutip dari laman RT, Minggu (18/10/2015).
Franceschini juga mengatakan, 53 negara bersama anggota Dewan Keamanan PBB mendukung usulan untuk menyelamatkan kehacuran situs budaya, termasuk Palmyra, oleh militan ISIS.
"Menghadapi serangan teroris ISIS dan gambaran mengerikan yang didapatkan dari Palmyra, masyarakat internasional tidak dapat hanya berdiri dan menonton," tegas Franceschini.
Kekhawatiran dunia internasional atas nasib situs budaya, artefak, dan monumen telah meningkat seiring perusakan berkelanjutan yang dilakukan oleh ISIS. Kelompok ekstrimis ini kerap menghancurkan dan menjarah sejumlah cagar budaya di Suriah dan Irak.
Terakhir, mereka menghancurkan kuil Romawi kuni Baal Shamin yang membuat UNESCO menyebutnya sebagai sebuah kejahatan perang.
"UNESCO telah menyetujui untuk pembentukan Helm Biru bagi Budaya," kata menteri Kebudayaan Italia Dario Franceschini, merujuk pada pelindung kepala Pasukan Perdamaian PBB seperti dikutip dari laman RT, Minggu (18/10/2015).
Franceschini juga mengatakan, 53 negara bersama anggota Dewan Keamanan PBB mendukung usulan untuk menyelamatkan kehacuran situs budaya, termasuk Palmyra, oleh militan ISIS.
"Menghadapi serangan teroris ISIS dan gambaran mengerikan yang didapatkan dari Palmyra, masyarakat internasional tidak dapat hanya berdiri dan menonton," tegas Franceschini.
Kekhawatiran dunia internasional atas nasib situs budaya, artefak, dan monumen telah meningkat seiring perusakan berkelanjutan yang dilakukan oleh ISIS. Kelompok ekstrimis ini kerap menghancurkan dan menjarah sejumlah cagar budaya di Suriah dan Irak.
Terakhir, mereka menghancurkan kuil Romawi kuni Baal Shamin yang membuat UNESCO menyebutnya sebagai sebuah kejahatan perang.
(ian)