ISIS Hancurkan 'Arc of Triumph' Era Romawi Berusia 2.000 Tahun
ISIS Hancurkan 'Arc of Triumph' Era Romawi Berusia 2.000 Tahun
A
A
A
PALMYRA - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terus melakukan “pembersihan budaya” dengan menghancurkan simbol-simbol historis kota kuno Palmyra di Suriah. Yang terbaru, ISIS telah menghancurkan bangunan “Arc of Triumph” era Romawi berusia 2.00 tahun di Palmyra.
Kepala Urusan Benda Antik Suriah, Maamoun Abdulkarim, mengatakan bahwa situs UNESCO itu benar-benar hancur.”Menurut sumber-sumber di kota, militan ISIS menghancurkan ‘Arch of Triumph’ bagian dari (situs) bersejarah dari Palmyra. Tragedi ini terjadi setelah teroris meledakkan dua kuil, Bel dan Baalshamin, serta makam kuno,” kata Abdulkarim kepada Sputnik, Senin (5/10/2015).
Dia menganggap tindakan ISIS itu sebagai kerugian yang sangat besar bagi sejarah. ”Kota Palmyra akan rata dengan tanah,” katanya.
Kelompok pemantau krisis Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, juga telah mengkonfirmasi kehancuran situs kuno di Palmyra itu. ISIS mulai menghancurkan situs-situs kuno yang dilindungi UNESCO sejak kelompok itu menduduki Palmyra, Mei 2015.
Pada bulan Agustus lalu, para militan ISIS meledakkan dua kuil kuno, Kuil Baal Shamin dan Kuil Bel. Arkeolog ternama Suriah berusia 82 tahun, Khaled al-Asaad, juga disiksa dan dipenggal militan ISIS.
Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, mengatakan kekejaman ISIS di Palmyra adalah tindakan kurang ajar terhadap peradaban.”Karena itu simbol dialog budaya, bukti material dari kemampuan budaya untuk berinteraksi,” ujarnya.
Kepala Urusan Benda Antik Suriah, Maamoun Abdulkarim, mengatakan bahwa situs UNESCO itu benar-benar hancur.”Menurut sumber-sumber di kota, militan ISIS menghancurkan ‘Arch of Triumph’ bagian dari (situs) bersejarah dari Palmyra. Tragedi ini terjadi setelah teroris meledakkan dua kuil, Bel dan Baalshamin, serta makam kuno,” kata Abdulkarim kepada Sputnik, Senin (5/10/2015).
Dia menganggap tindakan ISIS itu sebagai kerugian yang sangat besar bagi sejarah. ”Kota Palmyra akan rata dengan tanah,” katanya.
Kelompok pemantau krisis Suriah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, juga telah mengkonfirmasi kehancuran situs kuno di Palmyra itu. ISIS mulai menghancurkan situs-situs kuno yang dilindungi UNESCO sejak kelompok itu menduduki Palmyra, Mei 2015.
Pada bulan Agustus lalu, para militan ISIS meledakkan dua kuil kuno, Kuil Baal Shamin dan Kuil Bel. Arkeolog ternama Suriah berusia 82 tahun, Khaled al-Asaad, juga disiksa dan dipenggal militan ISIS.
Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova, mengatakan kekejaman ISIS di Palmyra adalah tindakan kurang ajar terhadap peradaban.”Karena itu simbol dialog budaya, bukti material dari kemampuan budaya untuk berinteraksi,” ujarnya.
(mas)
Explore More