Prancis Kantongi Indentitas Warganya yang Jadi Sipir ISIS

Sabtu, 26 September 2015 - 20:07 WIB
Prancis Kantongi Indentitas...
Prancis Kantongi Indentitas Warganya yang Jadi Sipir ISIS
A A A
PARIS - Sebuah media di Prancis mengungkapkan, otoritas negara itu telah mengetahui identitas anggota ISIS asal Prancis yang bertugas menjadi penjaga atau sipir para sandera asal Barat di Suriah.

Sipir ISIS asal Prancis itu bernama Salim Benghalem. Benghalem bersama Mehdi Nemmouche adalah pelaku penyerangan terhadap Museum Yahudi di Brussels, tahun lalu. Keduanya kemudian bergabung dengan ISIS di Suriah dan ditunjuk menjadi sipir untuk menjaga para sandera dari Barat.

"Benghalem kini menjadi bagian dari polisi Islam ISIS dan ikut dalam mengeksekusi dan memberikan hukuman fisik," ujar seorang sumber intelijen Prancis, seperti disalin AFP dari surat kabar Le Monde, Sabtu (26/9/2015).

Selain itu, duet Benghalem-Nemmouche diduga menjadi anggota kelompok yang menculik beberapa wartawan dan pekerja LSM barat yang kemudian dieksekusi. Mereka juga terlibat penculikan wartawan Prancis yang kemudian dibebaskan pada April 2014 setelah 10 bulan ditawan.

Salah satu wartawan Prancis yang menjadi korban penculikan, Nicolas Henin, mengaku dirinya telah dianiaya oleh Nemmouche selama ditahan, namun ia mengaku tidak pernah mendengar nama Benghalem.

Benghalem (35), masuk dalam daftar anggota teroris negara asing oleh Amerika Serikat dan intelijen Prancis mengetahui jika ia sangat aktif dalam pertempuran di Suriah. Dia menjadi perhatian otoritas keamanan Prancis setelah terlibat dalam jaringan Buttes Chaumont.

Jaringan ini adalah jaringan yang mencari para pelaku jihad di Paris. Anggota dari jaringan ini adalah Said dan Cherif Kouachi, yang melakukan serangan terhadap majalah Charlie Hebdo pada bulan Januari.

Benghalem sempat merasakan dinginnya penjara pada tahun 2007 karena terlibat dalam kekerasan antar geng dan menghirup udara bebas pada tahun 2010. Setelah itu, ia diduga telah melakukan perjalanan ke Yaman.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0176 seconds (0.1#10.140)