Jika Tolak Kesepakatan Nuklir, AS Akan Terisolasi

Jum'at, 28 Agustus 2015 - 16:52 WIB
Jika Tolak Kesepakatan...
Jika Tolak Kesepakatan Nuklir, AS Akan Terisolasi
A A A
NEW YORK - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Samantha Power, memberi peringatan kepada Kongres AS, jika nantinya menolak kesepakatan nuklir Iran. Menurutnya, AS akan terisolasi dan pengaruhnya akan berkurang di panggung dunia bila negara adi daya itu menolak kesepakatan nuklir Iran.

Menurut Power, jika Kongres AS menolak perjanjian tersebut, maka hal itu akan menempatkan AS dalam posisi yang sulit, terutama dalam menggalang dukungan dari para sekutunya untuk menjatuhkan sanksi.

"Jika AS menolak perjanjian ini, maka secara otomatis kita telah mengisolasi diri dari negara-negara yang telah bekerjasama dengan kita selama dua tahun untuk bernegosiasi mengubah sebuah kebijakan," kata Power merujuk pada alotnya perundingan dengan Iran, seperti dikutip dari AFP, Jumat (28/8/2015).

Power berpendapat, penolakan akan melemahkan kemampuan AS dalam memberikan sanksi dalam kondisional yang lain. Pasalnya, jika Kongres AS menolak perjanjian itu, maka hal itu akan memberikan gambaran bahwa sebagai negara adidaya AS lebih memilih menyakiti dirinya sendiri ketimbang kepentingan orang banyak.

Karenanya, Power mendesak para senator dan legislator untuk berhati-hati mempertimbangkan dampak dari penolakan terhadap hasil diplomasi AS itu. "Jika Kongres menolak perjanjian tersebut, maka kami memproyeksikan secara global AS akan diasingkan, tidak dapat diandalkan, dan pandangan kita akan diremehkan oleh mereka yang kita ajak untuk bekerjasama dalam menjatuhkan sanksi bagi Iran," tukasnya.

Kongres AS akan mengadakan pertemuan pada bulan depan untuk membahas apakah menerima perjanjian internasional nuklir Iran atau menolaknya. Menurut perjanjian itu, sanksi yang dijatuhkan oleh PBB akan dicabut jika Teheran bersedia melakukan pembatasan terhadap program nuklirnya.

Jika Kongres AS yang dikuasai oleh Partai Republik menolak perjanjian tersebut, Presiden Obama dipresdiksi akan menggunakan hak vetonya untuk menolak keputusan Kongres. Namun, pemerintah AS sepertinya menghindari skenario tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0972 seconds (0.1#10.140)