Pengayaan Uranium Korut Ditingkatkan Diduga untuk Bom Nuklir
A
A
A
PYONGYANG - Hasil citra satelit menunjukkan bahwa Korea Utara (Korut) meningkatkan pengayaan uranium. Tindakan Korut itu diduga untuk kepentingan pembuatan senjata atau bom nuklir.
Jeffrey Lewis, ahli pengendalian senjata di Monterey Institute of International Studies mengatakan, gambar citra satelit menunjukkan bahwa Pyongyang telah mulai memperbarui pabrik besar yang mengubah bijih uranium menjadi “yellowcake”. Menurutnya, itu merupakan langkah pertama setelah pengayaan uranium.
”Ini menunjukkan bahwa Korut bermaksud untuk menambang sejumlah besar pabrik uranium yang bisa berfungsi sebagai bahan bakar untuk memambah persediaan senjata nuklirnya,” kata Lewis dalam sebuah analisis yang di-posting di 38North, sebuah situs yang didirikan Studi AS-Korea di Universitas Johns Hopkins, seperti dikutip AFP, Kamis (13/8/2015).
Lewis mencatat bahwa “yellowcake” mungkin juga digunakan untuk menghasilkan bahan bakar untuk reaktor air ringan dalam pembangunan di kompleks nuklir utama Korut di Yongbyon.
Analisis itu muncul beberapa hari setelah para ahli di IHS Jane mengatakan gambar satelit secara terpisah membuktikan bahwa Korut mengoperasikan kedua sentrifugal pengayaan uranium di Yongbyon.
Korut tercatat telah melancarkan tiga uji coba nuklir yang sukses pada tahun 2006, 2009 dan 2013. Setelah tiga kali uji coba, Korut berkali-kali mengancam akan melakukan uji coba keempat.
Jeffrey Lewis, ahli pengendalian senjata di Monterey Institute of International Studies mengatakan, gambar citra satelit menunjukkan bahwa Pyongyang telah mulai memperbarui pabrik besar yang mengubah bijih uranium menjadi “yellowcake”. Menurutnya, itu merupakan langkah pertama setelah pengayaan uranium.
”Ini menunjukkan bahwa Korut bermaksud untuk menambang sejumlah besar pabrik uranium yang bisa berfungsi sebagai bahan bakar untuk memambah persediaan senjata nuklirnya,” kata Lewis dalam sebuah analisis yang di-posting di 38North, sebuah situs yang didirikan Studi AS-Korea di Universitas Johns Hopkins, seperti dikutip AFP, Kamis (13/8/2015).
Lewis mencatat bahwa “yellowcake” mungkin juga digunakan untuk menghasilkan bahan bakar untuk reaktor air ringan dalam pembangunan di kompleks nuklir utama Korut di Yongbyon.
Analisis itu muncul beberapa hari setelah para ahli di IHS Jane mengatakan gambar satelit secara terpisah membuktikan bahwa Korut mengoperasikan kedua sentrifugal pengayaan uranium di Yongbyon.
Korut tercatat telah melancarkan tiga uji coba nuklir yang sukses pada tahun 2006, 2009 dan 2013. Setelah tiga kali uji coba, Korut berkali-kali mengancam akan melakukan uji coba keempat.
(mas)