ISIS Gunakan Algojo Cilik Penggal Perwira Suriah
A
A
A
HOMS - ISIS memanfaatkan bocah cilik menjadi algojo untuk memenggal seorang perwira tentara Suriah. Bocah kecil yang dijadikan algojo ISIS itu berumur sekitar 10 tahun.
Eksekusi pemenggalan tentara Suriah oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan memanfaatkan algojo cilik itu baru pertama kali terjadi.
Eksekusi yang direkam dalam video itu dilakukan ISIS di kawasan Istana Hir, di Provinsi Homs. Perwira terntara Suriah yang jadi korban eksekusi itu adalah tentara yang ditangkap di dekat pos pemeriksaan militer di wilayah Al-Bosayri.
Sebelum ini, ISIS telah memanfaatkan bocah berusia 12 tahun untuk menembak mati dua tahanan di bagian kepala di wilayah Sungai Tigris.
Dalam sebuah video, wajah algojo cilik ISIS yang memenggal tentara Suriah itu tidak ditutupi kain, seperti halnya para eksekutor ISIS yang dewasa. Di bagian akhir video, seorang militan ISIS membuat pesan ancaman bagi negara-negara Barat.
”Tujuan kami bukan hanya Palmyra, Homs atau Damaskus, tapi juga untuk menaklukkan Bait al Maqdis (Yerusalem) dan Roma,” bunyi pesan militan radikal itu yang dikutip Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebagaimana diberitakan Daily Mail, Jumat (17/7/2015).
ISIS yang telah menghancurkan dan menjarah situs kuno warisan duni di Irak dan Suriah telah melakukan banyak eksekusi di depan publik secara barbar. Kendati demikian, kelompok ini belum bisa dikalahkan sepenuhnya, termasuk oleh koalisi interasional yang dipimpin Amerika Serikat yang telah berperang selama setahun terakhir.
Eksekusi pemenggalan tentara Suriah oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan memanfaatkan algojo cilik itu baru pertama kali terjadi.
Eksekusi yang direkam dalam video itu dilakukan ISIS di kawasan Istana Hir, di Provinsi Homs. Perwira terntara Suriah yang jadi korban eksekusi itu adalah tentara yang ditangkap di dekat pos pemeriksaan militer di wilayah Al-Bosayri.
Sebelum ini, ISIS telah memanfaatkan bocah berusia 12 tahun untuk menembak mati dua tahanan di bagian kepala di wilayah Sungai Tigris.
Dalam sebuah video, wajah algojo cilik ISIS yang memenggal tentara Suriah itu tidak ditutupi kain, seperti halnya para eksekutor ISIS yang dewasa. Di bagian akhir video, seorang militan ISIS membuat pesan ancaman bagi negara-negara Barat.
”Tujuan kami bukan hanya Palmyra, Homs atau Damaskus, tapi juga untuk menaklukkan Bait al Maqdis (Yerusalem) dan Roma,” bunyi pesan militan radikal itu yang dikutip Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebagaimana diberitakan Daily Mail, Jumat (17/7/2015).
ISIS yang telah menghancurkan dan menjarah situs kuno warisan duni di Irak dan Suriah telah melakukan banyak eksekusi di depan publik secara barbar. Kendati demikian, kelompok ini belum bisa dikalahkan sepenuhnya, termasuk oleh koalisi interasional yang dipimpin Amerika Serikat yang telah berperang selama setahun terakhir.
(mas)