Demi ISIS, Anak Polisi Boston Ingin Membom AS
A
A
A
MASSACHUSETTS - Alexander Cicollo, seorang pria asal Massachusetts ditangkap dan didakwa terlibat rencana pemboman di sejumlah tempat ramai di Amerika Serikat (AS) oleh sebuah kelompok atas nama ISIS. Ironisnya, pria ini adalah anak seorang kapten polisi Boston.
Menurut dokumen Pengadilan Federal AS, Alexander Ciccolo juga dikenal dengan nama Ali Al Amriki. Menurut jaksa di Massachusetts, dia didakwa dengan kejahatan kepemilikan senjata api.
Ayahnya, seorang kapten polisi Boston bernama Robert Cicolo, telah memperingatkan pihak berwenang setelah Ciccolo membuat komentar yang mengkhawatirkan. Robert Ciccolo telah memiliki kontak minimal tujuh kali dengan anaknya yang telah berubah sikap.
”Sementara kami sedih dan kecewa untuk belajar dari niat anak kami, kami bersyukur bahwa pemerintah mampu mencegah hilangnya nyawa atau (tindakan) merugikan orang lain,” bunyi pernyataan keluarga Cicolo, seperti dilansir CNN, Selasa (14/7/2015).
Menurut dokumen pengadilan, Alexander Ciccolo memiliki sejarah panjang tentang penyakit mental yang dia derita. Dia telah menjadi orang yang terobsesi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam 18 bulan terakhir.
Jaksa Carmen M.Ortiz mengatakan, pada tanggal 4 Juli, senjata api ada ditangan pria itu. Menurutnya, orang-orang yang berbicara dengan Cicolo terkait rencana aksi teror telah terekam. Ciccolo telah terinspirasi oleh ISIS dan ingin meledakkan bom buatan sendiri seperti bom kompor bertekanan tinggi yang diisi bubuk hitam, bantalan bola dan kaca di tempat-tempat ramai di AS, seperti universitas.
Selain kampus, target pria ini adalah bar. Anak polisi ini nekat ingin membom wilayah-wilayah di AS sejak dia benci dengan keputusan Mahkamah Agung AS yang baru-baru ini melegalkan pernikahan sesama jenis di seluruh AS.
Menurut dokumen Pengadilan Federal AS, Alexander Ciccolo juga dikenal dengan nama Ali Al Amriki. Menurut jaksa di Massachusetts, dia didakwa dengan kejahatan kepemilikan senjata api.
Ayahnya, seorang kapten polisi Boston bernama Robert Cicolo, telah memperingatkan pihak berwenang setelah Ciccolo membuat komentar yang mengkhawatirkan. Robert Ciccolo telah memiliki kontak minimal tujuh kali dengan anaknya yang telah berubah sikap.
”Sementara kami sedih dan kecewa untuk belajar dari niat anak kami, kami bersyukur bahwa pemerintah mampu mencegah hilangnya nyawa atau (tindakan) merugikan orang lain,” bunyi pernyataan keluarga Cicolo, seperti dilansir CNN, Selasa (14/7/2015).
Menurut dokumen pengadilan, Alexander Ciccolo memiliki sejarah panjang tentang penyakit mental yang dia derita. Dia telah menjadi orang yang terobsesi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam 18 bulan terakhir.
Jaksa Carmen M.Ortiz mengatakan, pada tanggal 4 Juli, senjata api ada ditangan pria itu. Menurutnya, orang-orang yang berbicara dengan Cicolo terkait rencana aksi teror telah terekam. Ciccolo telah terinspirasi oleh ISIS dan ingin meledakkan bom buatan sendiri seperti bom kompor bertekanan tinggi yang diisi bubuk hitam, bantalan bola dan kaca di tempat-tempat ramai di AS, seperti universitas.
Selain kampus, target pria ini adalah bar. Anak polisi ini nekat ingin membom wilayah-wilayah di AS sejak dia benci dengan keputusan Mahkamah Agung AS yang baru-baru ini melegalkan pernikahan sesama jenis di seluruh AS.
(mas)