Pembajak Tanker Malaysia Coba Lari ke Indonesia
A
A
A
KUALA LUMPUR - Para pembajak kapal tanker MT Orkim Harmony, Malaysia, mencoba mengubah arah menuju Pulau Natuna, Indonesia, untuk melarikan diri. Kapal yang membawa lima Warga Negara Indonesia (WNI) telah terdeteksi berada di perairan Kamboja.
Komandan Angkatan Laut Malaysia (RMN) wilayah Laut 1, Laksamana Datuk Azhari Abdul Rashid mengatakan para pembajak ingin pemerintah menyediakan perahu ketika mereka mencapai pulau Natuna.
”Pembicaraan masih berlangsung. Setibanya di Pulau Natuna, mereka (pembajak) meminta perahu untuk melarikan diri. Angkatan Laut Malaysia masih mengikuti kapal tanker itu,” katanya, Jumat (19/6/2015).
”(Kapal) tanker ini diharapkan mencapai pulau (Natuna) pada Sabtu pagi,” katanya lagi, seperti dikutip Bernama.
Pihak RMN telah menginformasikan hal itu kepada otoritas maritim Indonesia. RMN telah mendesak para pembajak kapal untuk menyerah.
Sebanyak 16 kapal dan empat pesawat dengan 1.200 perwira dan prajurit telah terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan kapal tanker beserta para awaknya.
Kapal tanker berbobot 7.300 ton itu dibajak pada 11 Juni 2015 di wilayah sekitar 30 mil laut dari pelabuhan Johor. Kapal itu membawa sekitar 50 ribu barel bensin RON95.
Kapal tanker Orkim Harmony dioperasikan oleh Perusahaan Kapal Orkim Malaysia. Kapal yang dibajak itu membawa 22 orang, di antaranya 16 warga Malaysia, lima warga Indonesia dan satu warga Myanmar.
Komandan Angkatan Laut Malaysia (RMN) wilayah Laut 1, Laksamana Datuk Azhari Abdul Rashid mengatakan para pembajak ingin pemerintah menyediakan perahu ketika mereka mencapai pulau Natuna.
”Pembicaraan masih berlangsung. Setibanya di Pulau Natuna, mereka (pembajak) meminta perahu untuk melarikan diri. Angkatan Laut Malaysia masih mengikuti kapal tanker itu,” katanya, Jumat (19/6/2015).
”(Kapal) tanker ini diharapkan mencapai pulau (Natuna) pada Sabtu pagi,” katanya lagi, seperti dikutip Bernama.
Pihak RMN telah menginformasikan hal itu kepada otoritas maritim Indonesia. RMN telah mendesak para pembajak kapal untuk menyerah.
Sebanyak 16 kapal dan empat pesawat dengan 1.200 perwira dan prajurit telah terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan kapal tanker beserta para awaknya.
Kapal tanker berbobot 7.300 ton itu dibajak pada 11 Juni 2015 di wilayah sekitar 30 mil laut dari pelabuhan Johor. Kapal itu membawa sekitar 50 ribu barel bensin RON95.
Kapal tanker Orkim Harmony dioperasikan oleh Perusahaan Kapal Orkim Malaysia. Kapal yang dibajak itu membawa 22 orang, di antaranya 16 warga Malaysia, lima warga Indonesia dan satu warga Myanmar.
(mas)