Kisah Penculikan Warga Inggris yang Diancam Dipenggal ISIS

Jum'at, 05 September 2014 - 10:42 WIB
Kisah Penculikan Warga Inggris yang Diancam Dipenggal ISIS
Kisah Penculikan Warga Inggris yang Diancam Dipenggal ISIS
A A A
RAQQA - Kisah penculikan militan ISIS terhadap pekerja amal asal Inggris, David Haines, 46, yang telah diancam akan dipenggal, terungkap. Seorang saksi mata yang jadi penerjemah Haines di Suriah menceritakannya.

Kisah menyedihkan itu terjadi Maret 2013 lalu. Kala itu, para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan dua mobil tiba-tiba menghentikan laju mobil yang ditumpangi Haines dan temannya asal Italia, di Suriah utara. Haines dan rekannya dicegat setelah menempuh perjalanan beberapa mil dari pebatasan Turki. (Baca: Usai Sotloff, Algojo ISIS akan Penggal Warga Inggris)

Saksi itu tutup mulut selama 19 bulan, karena ditodong senjata saat dia melihat aksi penculikan terhadap Haines. Saksi itu akhirnya membuka rahasianya kepada Independent, semalam (4/9/2014), dengan syarat identitasnya tidak diungkap demi keselamatannya.

Menurut saksi yang merupakan penerjemah Suriah, ada empat orang militan ISIS yang mencegat mobil Haines. ”Dua mobil yang sangat cepat muncul di belakang. Satu menyalip dan yang lainnya tetap di belakang (mobil Haines). Mereka berteriak pada kita untuk keluar dari mobil dalam bahasa Arab. Mereka mengenakan topeng hitam dan sangat profesional," katanya.

”Mereka tahu bahwa kami berdua orang Suriah dan mereka tahu siapa lagi yang di dalam mobil. Salah satu dari mereka menodongkan pistol ke kepala saya dan mengancam saya untuk tidak memberitahu siapa pun terkait apa yang saya lihat. Mereka menempatkan (Haines dan Motka—warga Italia) di bagasi mobil mereka dan mereka menembak ban mobil kami,” lanjut dia.

“Penculikan itu terjadi dalam hitungan detik. Orang-orang itu bersenjata, termasuk satu orang asing yang tampaknya berasal dari Afrika,” ujarnya. "Tidak ada yang berpikir itu akan terjadi begitu dekat dengan perbatasan. Semua dari kita hanya melihat ke depan untuk kembali ke Turki.”

Setelah 19 bulan, sosok Haines tiba-tiba muncul dalam video setelah jurnalis Amerika Serikat, Steven Sotloff dipenggal. Dalam video itu, Haines mengenakan kaus oranye bersama seorang algojo ISIS yang mengenakan topeng. Algojo yang memenggal Sotloff dan James Foley juga mengancam akan memenggal Haines dalam beberapa hari ke depan.

Nasib Haines dapat perhatian besar dari Pedana Menteri Inggris, David Cameron.”Negara-negara yang telah memberikan uang tebusan yang harus dibayar, termasuk pada kelompok teroris ini. Mereka memiliki puluhan juta dolar dari penculikan, dan mempersiapkan rencana teror,” kata Cameron.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3132 seconds (0.1#10.140)