Inggris Potong Bantuan, 40 Ribu Anak Suriah Berhenti Sekolah

Jum'at, 06 Mei 2022 - 14:35 WIB
loading...
Inggris Potong Bantuan,...
Inggris Potong Bantuan, 40 Ribu Anak Suriah Berhenti Sekolah. FOTO/Anadolu Agency
A A A
DAMASKUS - Lebih dari 40.000 anak-anak Suriah kehilangan pendidikan sebagai akibat langsung dari pemotongan bantuan Inggris . Hal itu diungkapkan badan amal terkemuka, Syria Relief dan badan amal induknya, Action For Humanity.

“Jika dana tidak ditemukan untuk menutup kesenjangan yang ditinggalkan oleh pemerintah Inggris dan donor lainnya, satu generasi anak-anak di Suriah utara akan putus sekolah,” kata Jessica Adams, kepala komunikasi Syria Relief, seperti dikutip dari Middle East Monitor.



“Dan, ini akan mengarah pada peningkatan yang hampir segera terjadi pada pekerja anak, pernikahan anak, kehamilan dini, wajib militer anak ke kelompok militer dan bersenjata, eksploitasi anak dan perdagangan anak," lanjut Jessica Adams.

“Ini adalah pilihan politik yang kami, dan anak-anak, orang tua dan guru Suriah, sangat berharap akan dibalikkan,” tambahnya.

Dukungan keuangan Inggris untuk 133 sekolah yang dijalankan oleh badan amal itu berakhir pada 30 April di tengah pemotongan pemerintah pada total pengeluaran bantuan luar negeri.



Di antara pemotongan pengeluaran "tergesa-gesa" pemerintah Inggris senilai ÂŁ4,2 miliar (USD5,2 miliar) yang diumumkan pada bulan Maret, Suriah adalah negara yang paling terpengaruh dengan 69 persen pendanaan yang dipotong, meskipun lebih dari satu dekade konflik dengan jutaan orang yang tinggal di kamp-kamp pengungsi dan pengungsian.

Salah satu orang tua Suriah, Abu Halid, yang anak-anaknya bersekolah di kamp pengungsian Mahmoodli di bagian utara negara itu, mengatakan kepada Guardian: "Jika sekolah ini ditutup, kami harus mengirim mereka ke sekolah yang meminta uang, tetapi kami tidak punya uang, bahkan untuk sewa, jadi kami membutuhkan sekolah untuk tetap buka."

Sebuah laporan yang dirilis hari ini oleh Action For Humanity, berjudul 'The Children Failed By The World: Dampak dari pengurangan sumbangan dan pemotongan anggaran bantuan pada 100.000+ anak-anak Suriah yang dipaksa keluar dari pendidikan penuh waktu' menemukan bahwa jumlah sekolah yang dikelola oleh Badan amal itu turun dari 157 menjadi 24 dalam waktu kurang dari setahun, dan angka ini bisa berkurang hingga nol pada Agustus 2022.



Pemotongan bantuan internasional, termasuk dari Inggris dan AS juga menyebabkan krisis kesehatan di barat laut Suriah, kata Amnesty International (AI) hari ini.

“Penurunan dana besar-besaran tahun lalu ini segera menyebabkan penutupan rumah sakit dan layanan vital, dan telah membuat jutaan warga Suriah – yang telah menderita konflik dan kekerasan – berjuang untuk mengakses pengobatan dan perawatan kesehatan penting lainnya,” kata Lynn Maalouf, AI wakil direktur regional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1823 seconds (0.1#10.140)