ISIS Culik 300 Wanita Yazidi untuk Dihamili

Jum'at, 15 Agustus 2014 - 16:28 WIB
ISIS Culik 300 Wanita...
ISIS Culik 300 Wanita Yazidi untuk Dihamili
A A A
SINJAR - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah menculik 300 wanita penganut sekta Yazidi, di Sinjar, Irak utara. Mereka mengancam akan menghamili para sandera untuk memutus keturunan sekte Yazidi.

Komunitas penganut sekte Yazidi di Irak aslinya dari etnis Arya. Ciri fisik etnis ini adalah berambut pirang, bermata biru dan hanya menikah dari kelompok mereka. Namun, sejak munculnya ISIS yang memaksa para kaum minoritas Irak untuk pindah keyakinan, keturunan penganut Yazidi terancam.

Terlebih, dalam aksinya para militan ISIS mengancam akan menghamili para wanita yang mereka sandera untuk memutus keturunan penganut Yazidi. Laman Dailymail, semalam (14/8/2014), melansir laporan penculikan 300 wanita Yazidi itu.

“ISIS telah menculik sekitar 300 perempuan dari Sinjar untuk diberikan kepada para jihadis untuk dinikahi dan dihamili guna mendapatkan keturunan Muslim. Jika mereka tida bisa (memiliki keturunan), mereka akan dibunuh. Mereka akan mencoba untuk memutuskan keturunan etnis berambut pirang itu,” tulis media Inggris itu mengutip keterangan warga Yazidi.

Menteri HAM Irak, Mohammed al-Sudani, membenarkan aksi penculikan sekitar 300 wanita Yazidi oleh ISIS. Menurutnya, ratusan sandera itu akan dijadikan pemuas nafsu atau budak.

Ketua Pusat Kebudayaan Kurdi di London, Adnan Kochar, menjelaskan etnis asli penganut Yazidi.”Warga Kurdi dan Yazidi awalnya etnis Arya. Namun karena Yazidi adalah komunitas tertutup mereka telah mempertahankan kulit asli, rambut pirang dan mata biru mereka. Mereka tidak menikah dengan warga non-Yazidi,” kata Kochar.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang telah mengerahkan pasukan khusus untuk mengevakuasi warga Yazidi dari Gunung Sinjar, menyatakan, bahwa warga Yazidi menolak untuk meninggalkan tanah mereka.

Warga Yazidi tidak terima dianggap sebagai penyembah setan, seperti yang penilaian banyak orang selama ini. Mereka menegaskan bahwa mereka memeluk Zoroastrianisme, sebuah agama yang sudah ada jauh sebelum agama Islam muncul.

Kochar, yang lahir di Kurdistan, mengatakan, kakek buyutnya dulunya warga Yazidi, tapi dipaksa untuk pindah keyakinan selama pemberontakan yang terjadi 150 tahun yang lalu.
(mas)
Berita Terkait
Serangan Beruntun Rudal...
Serangan Beruntun Rudal dan Bom Hantam Irak
Ratusan Ribu Umat Muslim...
Ratusan Ribu Umat Muslim Syiah Irak Gelar Ritual Arbain di Karbala
Ribuan Peziarah Syiah...
Ribuan Peziarah Syiah Peringati Hari Raya Arbaeen di Karbala Irak
Mengenal PM Baru Irak,...
Mengenal PM Baru Irak, Mantan Jurnalis dan Bos Intelijen
Mantan Menteri Pertahanan...
Mantan Menteri Pertahanan Era Saddam Hussein Dilaporkan Meninggal di Penjara
3 Negara yang Pernah...
3 Negara yang Pernah Diserang oleh NATO dan Sekutunya
Berita Terkini
6 Agenda Trump Membombardir...
6 Agenda Trump Membombardir Houthi, Salah Satunya Membantu Dominasi Israel di Timur Tengah
1 jam yang lalu
30 Negara Siap Bergabung...
30 Negara Siap Bergabung Dalam Koalisi Ukraina, tapi Kenapa Rusia Tak Akan Gentar?
3 jam yang lalu
PM Baru Kanada Pilih...
PM Baru Kanada Pilih Eropa Dibandingkan AS
4 jam yang lalu
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tak Miliki Pesawat Tempur, Salah Satunya Tergabung dalam NATO
5 jam yang lalu
Tunduk pada Keinginan...
Tunduk pada Keinginan Putin, AS Tekan Ukraina untuk Serahkan Wilayah yang Diduduki Rusia
6 jam yang lalu
Perintahkan Pasukan...
Perintahkan Pasukan di Kursk untuk Terus Berperang, Ukraina Tolak Pengampunan dari Putin
8 jam yang lalu
Infografis
Syarat Penderita Diabetes...
Syarat Penderita Diabetes Diperbolehkan untuk Puasa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved