Krisis Sudan Selatan renggut 1.000 nyawa, dialog dimulai

Sabtu, 04 Januari 2014 - 12:24 WIB
Krisis Sudan Selatan renggut 1.000 nyawa, dialog dimulai
Krisis Sudan Selatan renggut 1.000 nyawa, dialog dimulai
A A A
Sindonews.com – Krisis politik yang berujung pada pembantaian telah merenggut sekitar 1.000 nyawa warga di Sudan Selatan. Dialog damai secara langsung antara dua kubu yang berseteru dimulai untuk mengakhiri kekerasan.

Dialog damai dilakukan kubu Presiden Sudan Selatan,Salva Kiir, dan kubu Riek Machar, Wakil Presiden Sudan Selatan yang dipecat Kiir. Kepastian akan dimulainya dialog damai, setelah setelah delegasi dari kedua kubu yang bertikai itu bertemu mediator di Ibukota Ethiopia , Addis Ababa.

Menteri Luar Negeri Ethiopia, Tedros Adhanom, seperti dikutip BBC, Sabtu (4/1/2014), mengatakan pertemuan awal kedua kubu telah membuahkan hasil. ”Kami baru saja selesai pada pembicaraan putaran awal dengan kedua tim negosiasi dari Sudan Selatan. Pembicaraan akan dilanjutkan besok,” demikian konfirmasi Adhanom melalui akun twitter-nya.

Sementara itu, Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang sudah mengevakuasi warganya dari Sudan Selatan, berkomitmen mendukung dialog untuk mengakhiri kekerasan. Selain mengevakuasi warga AS, Pemerintah Barack Obama juga sudahh mengevakuasi staf kedutaannya dari Juba.

”Meskipunn menarik staf kami, AS tetap berkomitmen untuk mendukung upaya diplomasi regional dan internasional untuk mengakhiri kekerasan di Sudan Selatan,” kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf.

Data korban tewas yang mencapai sekitar 1.000 orang itu, merupakan akumulasi jumlah korban kekerasan yang pecah di Sudan Selatan sejak 15 Desember 2013.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4740 seconds (0.1#10.140)