Norwegia tawarkan dana untuk penghancuran senjata kimia Suriah

Jum'at, 15 November 2013 - 13:30 WIB
Norwegia tawarkan dana untuk penghancuran senjata kimia Suriah
Norwegia tawarkan dana untuk penghancuran senjata kimia Suriah
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Norwegia mengatakan bahwa pihaknya akan menawarkan dukungan logistik untuk menghancurkan gudang senjata kimia Suriah, Kamis (14/11/2013). Penawaran tersebut datang setelah mereka menolak permintaan Amerika Serikat (AS) untuk menyediakan wilayah untuk melaksanakan penghancuran senjata kimia Suriah.

Kementerian Luar Negeri Norwegia akan menawarkan kapal sipil untuk mengangkut senjata ke lokasi yang belum ditentukan, kapal tersebut akan dikawal kapal militer di waktu yang belum ditentukan. Negara Skandinavia juga menjanjikan 90 juta krone sekitar USD 15 juta kepada PBB dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) untuk menghancurkan senjata kimia Suriah.

Dalam kesempatan itu, Kementerian Luar Negeri Norwegia mengungkapkan alasan mereka menolak permintaan AS untuk membantu menghancurkan senjata kimia pada 25 Oktober lalu. Norwegia tidak dapat mengakomodasi permintaan AS untuk membantu menghancurkan senjata kimia Suriah di wilayahnya sebab jadwal yang ditetapkan terlalu ketat dan Norwegia tidak memiliki keahlian untuk menghandurkan senjata tersebut.

Kini, pemerintah Albania tengah mempertimbangkan permintaan yang diajukan AS terhadap Norwegia. Kabarnya, Perancis dan Belgia telah meminta bantuan oleh Washington untuk menghancurkan senjata kimia Suriah, namun keduanya belum memberikan tanggapan.

Berdasarkan kesepakatan yang dinegosiasikan Rusia dan Amerika Serikat, Damaskus setuju untuk menghancurkan semua senjata kimia, setelah Washington mengancam menyerang Suriah. Ancaman itu menyusul tuduhan, bahwa pasukan Assad telah menggunakan senjata kimia di dekat Damaskus pada 21 Agustus 2013.

Dalam serangan yang dituduhkan itu, lebih dari 1.000 orang diklaim tewas. Namun, Presiden Suriah, Bashar al-Assad menolak tuduhan itu. Dia menyalahkan kubu pemberontak sebagai pelaku serangan senjata kimia yang sebenarnya. Alasannya, beberapa pasukannya juga menjadi korban serangan senjata kimia itu.

Berdasarkan hasil negosiasi AS dan Rusia, fasilitas senjata kimia Suriah harus dilucuti sampai awal November 2013. Sedangkan jadwal penghancuran sisa persediaan senjata kimia Suriah sampai Pertengahan 2014. Semua pelucutan dan pemusnahan sisa senjata kimia diawasi inspektur senjata internasional.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4833 seconds (0.1#10.140)