Turki Buka Kemungkinan Invasi ke Irak Utara
A
A
A
ANKARA - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, Turki mungkin saja akan melakukan invasi ke Irak utara, jika ada ancaman yang datang dari sana. Irak utara adalah wilayah yang dikuasai oleh Kurdi, dan Ankara percaya Kurdi Irak memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok yang dianggap teroris oleh Ankara.
Cavusoglu menuturkan, Ankara akan mengerahkan semua yang dimiliki untuk melakukan serangan ke Irak utara. Semua itu dilakukan untuk menghilangkan ancaman yang mungkin datang ke wilayah Turki.
"Jika ada ancaman ke Turki, kami siap untuk menggunakan semua sumber daya kami, termasuk operasi darat untuk menghilangkan ancaman itu," ucap Cavusoglu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir alaraby pada Selasa (25/10).
Cavusoglu menyebut operasi yang dilakukan Turki di Suriah menunjukan bagaimana seriusnya Turki menghadapi semua ancaman yang mungkin akan datang kepada mereka.
Sejak bulan Agustus, Ankara telah mendukung pemberontak Suriah dengan artileri dan serangan udara, untuk membersihkan gerilyawan ISIS dan milisi Kurdi dari perbatasannya, dalam sebuah operasi yang dikenal sebagai Efrat Shield.
Turki menilai pemberontak Kurdi itu memiliki hubungan dengan PKK, dan setiap kelompok yang memiliki hubungan dengan PKK dianggap sebagai ancaman.
Cavusoglu menuturkan, Ankara akan mengerahkan semua yang dimiliki untuk melakukan serangan ke Irak utara. Semua itu dilakukan untuk menghilangkan ancaman yang mungkin datang ke wilayah Turki.
"Jika ada ancaman ke Turki, kami siap untuk menggunakan semua sumber daya kami, termasuk operasi darat untuk menghilangkan ancaman itu," ucap Cavusoglu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir alaraby pada Selasa (25/10).
Cavusoglu menyebut operasi yang dilakukan Turki di Suriah menunjukan bagaimana seriusnya Turki menghadapi semua ancaman yang mungkin akan datang kepada mereka.
Sejak bulan Agustus, Ankara telah mendukung pemberontak Suriah dengan artileri dan serangan udara, untuk membersihkan gerilyawan ISIS dan milisi Kurdi dari perbatasannya, dalam sebuah operasi yang dikenal sebagai Efrat Shield.
Turki menilai pemberontak Kurdi itu memiliki hubungan dengan PKK, dan setiap kelompok yang memiliki hubungan dengan PKK dianggap sebagai ancaman.
(esn)