Duterte Umumkan Filipina Pisah dari AS, Begini Reaksi Gedung Putih

Jum'at, 21 Oktober 2016 - 01:54 WIB
Duterte Umumkan Filipina Pisah dari AS, Begini Reaksi Gedung Putih
Duterte Umumkan Filipina Pisah dari AS, Begini Reaksi Gedung Putih
A A A
WASHINGTON - Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat berada di China mengumumkan bahwa Filipina “pisah” dengan Amerika Serikat (AS) dan sepakat selesaikan sengketa Laut China Selatan dengan China melalui perundingan. Gedung Putih dengan cepat merespons komentar Duterte tersebut.

Komentar sensitif Presiden Duterte disampaikan di depan 200 pelaku bisnis Manila dan Beijing di China.

”Di tempat ini, Anda yang terhormat, di tempat ini, saya mengumumkan perpisahan saya dari Amerika Serikat,” kata Duterte yang disambut tepuk tangan oleh ratusan orang di forum tersebut yang juga dihadiri Wakil Perdana Menteri China, Zhang Gaoli. ”Baik dalam militer, tidak hanya sosial, tetapi ekonomi juga. Amerika telah kehilangan,” lanjut Duterte pada hari Kamis.

”Saya sudah menyesuaikan diri dalam aliran ideologi dan mungkin saya juga akan pergi ke Rusia untuk berbicara dengan (Presiden Vladimir) Putin dan mengatakan kepadanya bahwa ada tiga dari kita melawan dunia, China, Filipina dan Rusia. Ini satu-satunya cara,” ujar Duterte.

Baca:
Duterte: Waktunya Ucapkan Selamat Tinggal pada AS


Meski komentar Filipina “pisah” dari AS diumumkan Presiden Duterte, Gedung Putih mengklaim bahwa Pemerintah Filipina belum secara resmi membuat permintaan untuk mengakhiri hubungan keamanan dan ekonomi antara AS dan Filipina.

”Kami belum menerima permintaan resmi dari pejabat Filipina untuk mengubah salah satu dari banyak masalah kerja sama bilateral kita,” kata juru bicara Gedung Putih, Eric Schultz, seperti dikutip Reuters, Jumat (21/10/2016).

”Aliansi AS-Filipina dibangun di atas sejarah 70 tahun,” ujar Schultz. ”Kami percaya dalam kepentingan keamanan nasional kami ketika mitra kami dan sekutu di wilayah ini memiliki hubungan yang kuat dengan China,” sindir Schultz terhadap langkah Duterte yang mendekat ke China yang saat ini jadi rival AS.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3085 seconds (0.1#10.140)