Lagi, Filipina Batalkan Rencana Mengusir Pasukan AS

Kamis, 12 November 2020 - 05:24 WIB
loading...
Lagi, Filipina Batalkan...
Para tentara Amerika Serikat dan Filipina. Foto/REUTERS
A A A
MANILA - Filipina sekali lagi menangguhkan keputusannya untuk mengakhiri pakta militer jangka panjangnya dengan Amerika Serikat (AS) dan mengeluarkan semua pasukan Amerika dari negara itu.

Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin merilis pernyataan di Twitter yang mengatakan bahwa Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menginstruksikannya agar menyampaikan keputusannya untuk memperpanjang penangguhan pencabutan Perjanjian Pasukan Kunjungan 6 bulan lagi.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Filipna menguraikan bagaimana dampak pembatalan rencana Manila untuk mengusir pasukan AS dari negara tersebut. "Pembatalan akan memungkinkan Filipina dan AS untuk menemukan pengaturan yang lebih ditingkatkan, saling menguntungkan, dapat disepakati bersama, dan lebih efektif serta bertahan lama," bunyi pernyataan kementerian tersebut, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (12/11/2020).

Perjanjian Pasukan Kunjungan (Visiting Forces Agreement/VFA) antara kedua negara mulai berlaku pada tahun 1999, yang memungkinkan AS menempatkan pasukan di lima pangkalan militer dan berpartisipasi dalam pelatihan bersama dan latihan militer dengan pasukan Filipina. (Baca: NATO Serukan Dunia Singkirkan Senjata Nuklir, tapi Tidak untuk Anggotanya )

Duterte telah vokal tentang penentangannya terhadap keberadaan pasukan AS di Filipina dan telah meminta Amerika untuk menarik semua pasukan dari negara Katolik itu. Duterte menuduh Washington mencampuri kebijakan luar negeri Manila.

Alih-alih membina aliansi jangka panjang dengan Amerika, tak lama setelah menjabat, Duterte mengumumkan "pemisahan"-nya dari AS dan menyatakan bahwa ia menyelaraskan kembali negara itu dengan China.

Menyatakan bahwa "Amerika telah kalah", dia menyusun rencana bagi Beijing dan Manila untuk bekerja sama dalam meningkatkan kerja sama militer dan ekonomi.

Awal tahun ini, Duterte memberi tahu Washington bahwa Manilla akan membatalkan kesepakatan, menyusul perselisihan mengenai Amerika Serikat yang menolak visa seorang senator Filipina. Amerika menolak masuk sekutu Duterte; Senator Ronald dela Rosa pada Januari 2020, setelah dia masuk daftar hitam karena dituduh terlibat dalam pembunuhan di luar hukum sebagai bagian dari perang narkoba di negara itu.

Duterte sebelumnya menunda keputusan untuk mengakhiri pakta pada bulan Juni tanpa menjelaskan alasannya, dan hanya mengatakan bahwa itu muncul sehubungan dengan perkembangan politik dan lainnya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
5 Fakta Viralnya Foto...
5 Fakta Viralnya Foto AI Donald Trump sebagai Paus, Netizen Sebut Anti Kristus
Siapa Penn Badgley?...
Siapa Penn Badgley? Aktor Penganut Baha'i yang Selalu Membaca Alquran dan Merenungkan Maknanya
5 Presiden di Dunia...
5 Presiden di Dunia yang Dulunya Jenderal Militer, Salah Satunya Prabowo Subianto
Jet Tempur J-36 China...
Jet Tempur J-36 China Diklaim Mampu Pecundangi Pesawat Pengebom Siluman B-21 AS
AS Pangkas Jumlah Jenderal...
AS Pangkas Jumlah Jenderal Bintang 4 hingga 20 Persen, Ada Apa?
Trump Bantah Ngajak...
Trump Bantah Ngajak Baikan dengan China, Tarif Tetap Digenjot 145%
KBRI di New Delhi Pastikan...
KBRI di New Delhi Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Konflik India-Pakistan
India Blokir Akun Instagram...
India Blokir Akun Instagram Media Muslim Buntut Konflik dengan Pakistan
Rekomendasi
Trump Bantah Ngajak...
Trump Bantah Ngajak Baikan dengan China, Tarif Tetap Digenjot 145%
Sinopsis Episode 1 Series...
Sinopsis Episode 1 Series Sugar Daddy, Ini Awal Pertemuan Darius Sinathrya dan Megan Domani
Sidang Gugatan Mobil...
Sidang Gugatan Mobil Esemka Jokowi Masuk Mediasi, Hakim Agus Darwanto Jadi Mediator
Berita Terkini
Usai Serangan Rudal,...
Usai Serangan Rudal, Tentara India dan Pakistan Baku Tembak di Kashmir
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Terbang 800 Km
Perang Nuklir India-Pakistan...
Perang Nuklir India-Pakistan Dapat Binasakan 125 Juta Orang dan Picu Kelaparan Global
Turis Sombong Israel...
Turis Sombong Israel Menolak Lepas Sepatu di Restoran Thailand: 'Uangku Membangun Negaramu'
Pesawat J-10 China Jagoan...
Pesawat J-10 China Jagoan Pakistan saat Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Infografis
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved