5 Fakta Menarik Uganda, Negara Mayoritas Kristen yang Menerapkan Hukuman Keras Terhadap LGBT

Rabu, 21 Juni 2023 - 13:51 WIB
loading...
5 Fakta Menarik Uganda,...
Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Uganda merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Afrika Timur, dimana baru-baru ini negara tersebut telah menetapkan undang-undang terkait hukuman berat untuk para pelaku LGBT .

Negara yang memiliki luas wilayah 241.038 km persegi ini merupakan bekas jajahan Inggris, hingga pada akhirnya merdeka di tahun 1962. Dari sekitar 45,8 juta populasi yang menempati wilayah tersebut, Katolik menjadi agama yang mendominasi dengan 39,3% berdasarkan survei Washington Embassy of the Republic of Uganda tahun 2014.


5 Fakta Menarik Negara Uganda


Terdapat sejumlah fakta negara Uganda yang menarik untuk diketahui. Mulai dari penerapan hukum terhadap pelaku LGBT sampai sejumlah kudeta yang pernah terjadi di negara tersebut.

1. Menetapkan Hukuman Mati untuk Pelaku LGBT


Dilansir dari Reuters, pada tanggal 29 Mei 2023 kemarin, Presiden Uganda, Yoweri Museveni menandatangani salah satu undang-undang anti LGBT terberat di dunia. Dimana terdapat hukuman mati untuk para pelaku homoseksual.

Sebenarnya hubungan sesama jenis sudah ilegal di Uganda. Namun, undang-undang baru ini memang dianggap telah melewati batas oleh para komunitas LGBT.

Terdapat aturan hukuman mati bagi para penular penyakit mematikan seperti HIV/AIDS melalui hubungan homoseksual, ada juga hukuman 20 tahun penjara bagi para oknum yang mempromosikan hubungan homoseksual.

Selain itu terdapat pula hukuman penjara 10 tahun untuk setiap orang yang menularkan HIV melalui hubungan seks. Nmaun hukum ini tidak berlaku bila orang yang tertular mengetahui status HIV pasangannya.

2. Aturan Uganda Ditentang oleh Amerika Serikat


Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut langkah itu sebagai "pelanggaran tragis" hak asasi manusia dan mengatakan Washington akan mengevaluasi implikasi undang-undang tersebut.

"Kami sedang mempertimbangkan langkah-langkah tambahan, termasuk penerapan sanksi dan pembatasan masuk ke Amerika Serikat terhadap siapa pun yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia atau korupsi yang serius," ungkap Presiden AS tersebut.

Dalam rangka menepis pelanggaran hak asasi manusia, pihak Uganda mengungkap bahwa diterbitkannya undang-undang tersebut adalah untuk menekan angka penderita HIV/AIDS di negara tersebut yang sudah merebak.

PBB yang turut angkat suara khawatir akan langkah Uganda ini dapat mendorong anggota parlemen di negara tetangga, Kenya dan Tanzania untuk menerapkan tindakan serupa.


3. Presiden Uganda Telah Memimpin Sejak 1986


Dikutip dari BBC, Presiden Yoweri Museveni telah memerintah Uganda sejak 1986 ketika Gerakan Perlawanan Nasional merebut kekuasaan. Museveni kembali terpilih dalam pemilu presiden Januari 2021 lalu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
MA Inggris Putuskan...
MA Inggris Putuskan Wanita Adalah Perempuan dari Lahir, Pukulan Telak bagi LGBT
4 Alasan Neokolonialisme...
4 Alasan Neokolonialisme Barat di Afrika Hancur, Salah Satunya Membeli Uranium dengan Harga Murah
4 Alasan Anak Elon Musk...
4 Alasan Anak Elon Musk Memilih Jadi Transgender, dari Terinfeksi Virus hingga Ingin Lepas dari Figur Ayahnya
AS dan Israel Ingin...
AS dan Israel Ingin Pindahkan Paksa Warga Gaza ke 3 Negara Afrika Timur
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
Tentara Prancis Mulai...
Tentara Prancis Mulai Hengkang dari Senegal, Negara Bekas Jajahannya
Akhir Dominasi Prancis...
Akhir Dominasi Prancis di Afrika, Macron Tarik Pasukan Militer dari Senegal
Eks Presiden Korsel...
Eks Presiden Korsel Moon Jae-in Didakwa Atas Tuduhan Penyuapan
Kenapa Rasisme di Korea...
Kenapa Rasisme di Korea Selatan Tinggi? Fakta Mengejutkan yang Jarang Diungkap!
Rekomendasi
Titus The Detective...
Titus The Detective Eps The Haunted Island - Minggu 27 April 2025 Jam 07.30 WIB di RCTI
Teruskan Perjuangan...
Teruskan Perjuangan Paus Fransiskus, Keuskupan Agung Jakarta Luncurkan Gerakan Belarasa
THE AUR 2025, Ini 10...
THE AUR 2025, Ini 10 Universitas Indonesia yang Masuk Peringkat Terbaik Asia
Berita Terkini
Mengapa Kashmir Jadi...
Mengapa Kashmir Jadi Pusat Ketegangan antara India dan Pakistan?
51 menit yang lalu
Profil Ibrahim Traore,...
Profil Ibrahim Traore, Penguasa Burkina Faso yang Disebut Bakal Gratiskan Pendidikan SD hingga Kuliah
1 jam yang lalu
Guru Perempuan Ini Hamil...
Guru Perempuan Ini Hamil dan Lahirkan Bayi dari Siswa Kelas 6 SD, Akhirnya Dipenjara
2 jam yang lalu
Tingkat Persetujuan...
Tingkat Persetujuan Publik terhadap Trump Anjlok ke Level Terendah, Rakyat AS Marah
2 jam yang lalu
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagai Langit dan Bumi?
2 jam yang lalu
Kisah Pangeran Arab...
Kisah Pangeran Arab Saudi Koma 20 Tahun: Sleeping Prince Ultah Ke-36 tapi Tak Kunjung Bangun
3 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved