Capres AS dari Partai Demokrat Buka Pintu bagi Pengungsi Suriah

WASHINGTON - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Bernie Sanders, menyatakan dukungan mereka bagi kebijakan Presiden Barack Obama yang berniat menampung hingga 10.000 pengungsi Suriah.

Menurut Hillary, rencana Obama untuk membawa 10.000 pengungsi Suriah ke tanah AS harus dilakukan secara cermat. Proses penyaringan menjadi tahapan penting.

“Kami percaya, bahwa kami harus waspada dalam penyaringan dan pemeriksaan setiap pengungsi dari Suriah. Dan, kita tidak bisa membiarkan teroris mengintimidasi kita untuk meninggalkan kewajiban dan nilai-nilai kemanusiaan,” bunyi pernyataan Hillary, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/11).

Sementara Sanders, yang menjabat sebagai Senator Vermont dan menjadi saingan Hillary, juga mengaku tak ingin bertekuk lutut pada terorisme.

"Kami tidak akan diteror atau hidup dalam ketakutan. Selama masa-masa sulit ini, kita tidak akan menyerah pada Islamophobia. Kami tidak akan berpaling dari para pengungsi yang melarikan diri Suriah dan Afganistan,” tegas Sanders.

“Kami akan melakukan apa yang terbiak yang bisa kita lakukan, dan itu adalah dengan menjadi orang Amerika. Memerangi rasisme, xenofobia, berjuang melawan ketakutan, "katanya.

Kandidat capres Demokrat lainnya, Martin O'Malley, bahkan lebih bersikap terbuka. Mantan Gubernur Maryland itu mengusulkan penambahan jumlah kuota pengungsi ke tanah AS menjadi 65.000 orang.

Sikap ketiga capres Demokrat ini berbanding terbalik dengan sikap sejumlah Gubernur negara bagian di AS. Paska aksi teror di Paris, 7 negara bagian langsung menutup pintu bagi pengungsi Suriah. Tujuh negara bagian itu adalah Texas, Arkansas, Indiana, Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Michigan.