Kritik Keras DPR AS: Putin Gempur ISIS 2 Minggu, Obama Butuh 2 Tahun

Jum'at, 09 Oktober 2015 - 08:41 WIB
Kritik Keras DPR AS: Putin Gempur ISIS 2 Minggu, Obama Butuh 2 Tahun
Kritik Keras DPR AS: Putin Gempur ISIS 2 Minggu, Obama Butuh 2 Tahun
A A A
WASHINGTON - Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR Amerika Serikat (AS) Ed Royce, menyampaikan kritikan menohok untuk Pemeritah AS yang gencar mengecam aksi militer Rusia terhadap ISIS di Suriah. Dia menilai aksi Pemerintah Putin terlihat hasilnya dalam dua minggu dibanding aksi Pemerintah Barack Obama yang harus butuh dua tahun.

”Putin telah mengambil tindakan yang lebih dalam dua minggu di Suriah daripada Obama yang membutuhkan dua tahun,” kata Royce. (Baca: Seminggu Jet Rusia Gempur 110 Target ISIS, Ini Hasilnya)

”Menteri Pertahanan kami mengkritik strategi Rusia, tetapi di mana kita?,” katanya lagi, seperti dikutip Sputnik, tengah malam tadi (8/10/2015). Menurutnya, aksi Rusia telah ”cepat merusak” pengaruh AS di Timur Tengah.

Pekan lalu, Rusia mengumumkan telah memulai kampanye udara di Suriah melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atas permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kremlin sejauh ini telah menyampaikan total 112 serangan udara terhadap kelompok ISIS.

Pada hari Rabu lalu, empat kapal Rusia di Laut Kaspia meluncurkan 26 rudal jelajah terhadap basi-basis ISIS di Suriah. Semua target yang ditetapkan telah dihancurkan.

Sementara itu, AS yang memimpin koalisi 62 negara dalam melawan ISIS sudah meluncurkan serangan udara sejak September 2014. Serangan yang tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB dan Pemerintah Suriah itu diragukan keberhasilannya.

Tapi, Gedung Putih mengklaim bahwa strategi AS untuk memerangi ISIS di Irak dan Suriah berhasil. Tapi, Obama sendiri mengakui untuk mengalahkan ISIS butuh waktu yang tidak sebentar.

Mantan Kepala Badan Intelijen Pertahanan (DIA), Michael Flynn, juga mengkritik strategi AS dalam memerangi ISIS yang tidak memiliki konsistensi. Dia justru sepakat dengan ide Presiden Putin bahwa untuk mengalahkan ISIS, AS seharusnya bekerja sama dengan negara-negara di kawasan, termasuk Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5009 seconds (0.1#10.140)