Rusia Gelar Investigasi Insiden Pelanggaran Wilayah Turki

MOSKOW - Pemerintah Rusia mengaku akan memeriksa salah satu pesawat jetnya terkait dugaan pelanggaran wilayah yang dituduhkan oleh Turki untuk kedua kalinya. Hal itu diungkapkan oleh Kedutaan Besar Rusia di Ankara, Turki.

"Kementerian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar kami untuk kedua kalinya pada hari Senin," ujar bagian penerangan Kedutaan Rusia, Igor Mityakov. "Pihak Turki akan menyerahkan informasi terkait insiden pelanggaran wilayah udara, sedangkan Rusia akan memeriksa data yang kami miliki," ujarnya seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (6/10/2015).

Sebelumnya, pihak Turki mengeluhkan aksi pesawat jet Rusia yang melanggar wilayah udaranya pada Minggu kemarin. Insiden ini adalah untuk yang kedua kalinya dalam tiga hari terakhir. Insiden pertama terjadi pada hari Sabtu lalu.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, insiden pertama yang terjadi pada Sabtu itu tidak disengaja dan menyatakan bahwa pesawat jet Su-30 milik mereka hanya beberapa detik masuk ke dalam wilayah udara Turki. Moskow pun berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut.

Menurut Moskow, pangkalan udara Suriah yang menjadi basis pesawat Rusia berada di Khmeimim, 30 km dari perbatasan Turki. Hal ini membuat pesawat jet Rusia harus mendekati wilayah perbatasan Turki, dalam kondisi cuaca sangat buruk.

"Insiden ini terjadi karena kondisi cuaca yang buruk dan tidak menguntungkan daerah tersebut," bunyi penjelasan Kementerian Pertahanan Rusia menanggapi insiden pertama. "Jadi tidak perlu untuk mencari teori konspirasi di sini," demikian pernyataan itu.