AS: Rusia Jatuhkan Bom Curah, Area Seluas Lapangan Bola Ludes

Jum'at, 02 Oktober 2015 - 17:53 WIB
AS: Rusia Jatuhkan Bom Curah, Area Seluas Lapangan Bola Ludes
AS: Rusia Jatuhkan Bom Curah, Area Seluas Lapangan Bola Ludes
A A A
DAMASKUS - Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia menjatuhkan bom cluster atau bom curah secara sembarangan saat menggempur basis pemberontak Suriah. AS mencontohkan, penjatuhan bom curah oleh Rusia membuat basis pemberontak Suriah seluas lapangan sepak bola ludes.

Tuduhan itu disampaikan Wakil Kepala Staf Intelijen dan Pengawasan untuk Angkatan Udara AS, Letnan Jenderal Robert Otto, sebagaimana dilansir Daily Mail, Jumat (2/10/2015).

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, juga mengatakan bahwa serangan udara Rusia di Suriah dilakukan sembarangan dan memperpanjang konflik tanpa batas di wilayah itu. Menurutnya, serangan Rusia dilakukan secara acak terhadap musuh-musuh rezim Presiden Bashar al-Assad yang merupakan sekutu Kremlin.

Rusia sendiri membantah melakukan pemboman secara sembarangan. Menurut Kremlin, setiap serangan Rusia di Suriah ditargetkan pada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kelompok teror lain. Bahkan setiap target serangan Rusia didasari dari data intelijen yang diverifikasi militer Rusia dan Suriah.

Tuduhan Rusia melakukan pemboman brutal di Suriah juga muncul dari kelompok aktivis pemantau krisis Suriah, yakni Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Menurut aktivis, serangan Rusia di Suriah sejauh ini sudah menewaskan hingga 36 warga sipil.

Observatorium menyatakan, serangan udara terbaru Rusia menghantam Distrik Jabal al-Zawiya, wilayah yang dikuasai kelompok afiliasi Al-Qaeda di Suriah dan kelompok pemberontak jihadis lainnya.

”Empat warga sipil, termasuk seorang anak dan seorang wanita, tewas dalam ‘penggerebekan’ yang dilakukan oleh pesawat militer Rusia,” bunyi pernyataan Observatorium.

”Tiga warga sipil lainnya, termasuk seorang gadis dan seorang wanita dewasa, tewas dalam pemboman oleh pesawat ini (Rusia) dari Desa Habeet, di provinsi yang sama yang berbatasan dengan Turki,” lanjut Observatorium yang informasinya bergantung dari jaringan di wilayah Suriah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5167 seconds (0.1#10.140)