Blinken: AS Terkejut atas Eksekusi Eks Wamen Berkewarganegaraan Inggris-Iran

Rabu, 18 Januari 2023 - 15:45 WIB
loading...
Blinken: AS Terkejut atas Eksekusi Eks Wamen Berkewarganegaraan Inggris-Iran
Blinken: AS Terkejut atas Eksekusi Eks Wamen Berkewarganegaraan Inggris-Iran. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) terkejut dengan eksekusi mati yang dilakukan Iran terhadap Alireza Akbari (61). Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan, pelanggaran Teheran dalam penumpasan demonstrasi yang meluas tidak akan dibiarkan begitu saja.

“Kami terkejut dengan eksekusi Tuan Akbari. Sama seperti kami terkejut dengan semua yang kami lihat di jalan-jalan Iran selama beberapa bulan terakhir sejak protes ini dimulai: penangkapan massal, pengadilan palsu, eksekusi, penggunaan kekerasan seksual sebagai alat untuk menekan protes,” kata Blinken pada konferensi pers, seperti dikutip dari Reuters.



“Pelanggaran ini tidak akan berjalan tanpa konsekuensi. Bersama dengan banyak negara lain, kami telah bergerak maju dengan berbagai tindakan sepihak, tindakan multilateral, menggunakan mekanisme PBB, untuk mencoba meminta pertanggungjawaban Iran,” tambahnya.

Akbari, warga negara Inggris-Iran yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Teheran, dijatuhi hukuman mati atas tuduhan menjadi mata-mata Inggris.

London mengatakan tuduhan terhadapnya bermotivasi politik. Inggris telah berulang kali menyerukan pembebasannya. Setelah eksekusi, Lonodn menjatuhkan sanksi pada Jaksa Agung Iran.



Eksekusi itu menuai kecaman luas dan tampaknya akan semakin memperburuk hubungan Iran yang telah lama tegang dengan Barat. Hubungan Teheran dengan Barat telah memburuk sejak pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 menemui jalan buntu dan setelah Teheran melancarkan tindakan keras yang mematikan terhadap pengunjuk rasa tahun lalu.

Pada konferensi pers yang sama, Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly mengatakan, Inggris tidak akan membatasi diri pada tanggapan yang telah diumumkannya, meskipun ia menolak merinci apa lagi yang mungkin dilakukan.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1209 seconds (0.1#10.140)