Mengapa Arab Saudi Disebut Negara Otoriter?

Sabtu, 14 Januari 2023 - 19:01 WIB
loading...
A A A
Dengan struktur pemerintahan tersebut, Raja dan para menterinya menguasai beberapa wilayah di Timur Tengah seperti Jeddah, Mekkah, Madinah, Hofuf, Taif, Dammam, Buraidah, Al-Khobar, Tabuk, Jubail, Dhahran dan kekuasaannya terpusat di kota Riyadh.

2. Pembatasan Hak Masyarakat Sipil

Berangkat dari sistem pemerintahan yang berlandasan agama Islam ada banyak aturan yang membatasi agama untuk nonmuslim di sana.

Pembatasan itu mulai dari mengimpor barang dan bea cukai, alkohol, aturan berperilaku, aturan berbusana, sistem hukum dan proses hukum serta larangan praktik keagamaan selain muslim.

3. Kepala Pemerintahan yang Dipilih Sendiri Secara Turun-Temurun

Kepala pemerintahan dari sistem kerajaan tentu berbeda dengan sistem demokrasi. Pada sistem demokrasi pemilihan kepala pemerintahan dilakukan dengan mengedepankan suara rakyat yakni dengan pemilihan umum.

Adapun sistem kerajaan hanya melanjutkan keturunan keluarganya yakni seperti mengangkat Putra Mahkota menjadi pemimpin baru.

4. Waktu Jabatan Pemimpin Tidak ditentukan

Masa jabatan kepala pemerintahan Saudi tentu tidak ditentukan karena menganut sistem kerajaan. Dalam sistem kerajaan, masa jabatan seorang Raja tidak ada batasnya atau bisa dikatakan seumur hidup.

Sebagai contoh Raja Fahd bin Abdul Aziz yang menjabat pada Juni 1982 dan menjalankan kepemimpinannya hingga akhir hidupnya yakni pada tahun 1995 karena terserang stroke.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1432 seconds (0.1#10.140)