China kepada Duo Jepang-AS: Setop Ciptakan 'Musuh Imajiner'

Sabtu, 14 Januari 2023 - 11:16 WIB
loading...
China kepada Duo Jepang-AS:...
China menyerukan Jepang dan AS untuk menghentikan menciptakan musuh imajiner. Foto/Ilustrasi
A A A
BEIJING - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menyentil Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang menyebut Beijing sebagai musuh strategis. Menurutnya, Washington dan Tokyo perlu meninggalkan mentalitas Perang Dingin mereka dan berhenti menciptakan musuh di kawasan Asia-Pasifik.

Wang menggambarkan pernyataan bersama baru-baru ini oleh menteri luar negeri dan pertahanan AS dan Jepang mengandung fitnah dan serangan tidak berdasar terhadap China.

“Kami mendesak AS dan Jepang untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan bias ideologis, berhenti menciptakan musuh imajiner, dan berhenti mencoba menabur benih Perang Dingin baru di Asia-Pasifik,” seru Wang dalam jumpa pers reguler di Beijing seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (14/1/2023).

Deklarasi Wang datang sebagai tanggapan atas pernyataan bersama oleh Komite Konsultatif Keamanan AS-Jepang yang dikeluarkan pada hari Rabu. Kedua negara itu menyatakan aliansi antara Washington dan Tokyo sebagai landasan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran regional.



Pernyataan itu juga menyatakan bahwa China mewakili tantangan strategis terbesar di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya, dan ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi, dan Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada.

Menurut Wang, AS dan Jepang mencari dalih untuk pembangunan militer dan penggunaan kekuatan yang disengaja, menciptakan perpecahan dan konfrontasi.

“Mereka mengklaim menegakkan tatanan internasional berbasis aturan, tetapi apa yang mereka lakukan adalah menginjak-injak hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional dan mencampuri urusan dalam negeri negara lain,” ujar Wang.

"Asia-Pasifik adalah jangkar untuk perdamaian dan pembangunan, bukan tempat pergulatan untuk persaingan geopolitik,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China itu.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1920 seconds (0.1#10.140)