Mengenal Alireza Akbari, Mantan Pejabat Iran yang Diduga Mata-Mata Inggris
loading...
A
A
A
TEHERAN - Mantan pejabat Iran Alireza Akbari dijatuhi hukuman mati. Hal ini karena ia dituding menjadi mata-mata Inggris.
Menurut kantor berita resmi IRNA, Akbari dinyatakan bersalah atas korupsi serta tindakan ekstensif pada keamanan internal dan eksternal Iran melalui transmisi informasi ke Inggris.
Alireza Akbari sempat mengajukan banding atas hukumannya, namun ditolak Mahkamah Agung Iran.
Kementerian Intelijen Iran mengatakan Akbari adalah salah satu agen penting badan intelijen Inggris, M16. Ia disebut sudah menyerahkan informasi penting Iran kepada Inggris.
Terkait vonis terhadap pria yang mempunyai kewarganegaraan ganda Iran-Inggris itu, beragam reaksi muncul.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris James Cleverly mengatakan vonis mati tersebut sebagai tindakan yang bermotif politik.
Cleverly juga mengatakan Iran harus segera menghentikan eksekusi warga Inggris-Iran, Alireza Akbari, serta segera membebaskannya.
Tindakan tersebut menurutnya adalah tindakan bermotif politik oleh rezim barbar yang sama sekali mengabaikan kehidupan manusia.
Istri Alireza Akbari, Maryam, mengatakan pada Rabu (11/1/2023), sang suami telah dibawa ke sel isolasi. Keluarga pun telah diberitahu bahwa kunjungan yang dilakukan adalah kunjungan yang terakhir.
Menurut kantor berita resmi IRNA, Akbari dinyatakan bersalah atas korupsi serta tindakan ekstensif pada keamanan internal dan eksternal Iran melalui transmisi informasi ke Inggris.
Alireza Akbari sempat mengajukan banding atas hukumannya, namun ditolak Mahkamah Agung Iran.
Kementerian Intelijen Iran mengatakan Akbari adalah salah satu agen penting badan intelijen Inggris, M16. Ia disebut sudah menyerahkan informasi penting Iran kepada Inggris.
Terkait vonis terhadap pria yang mempunyai kewarganegaraan ganda Iran-Inggris itu, beragam reaksi muncul.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris James Cleverly mengatakan vonis mati tersebut sebagai tindakan yang bermotif politik.
Cleverly juga mengatakan Iran harus segera menghentikan eksekusi warga Inggris-Iran, Alireza Akbari, serta segera membebaskannya.
Tindakan tersebut menurutnya adalah tindakan bermotif politik oleh rezim barbar yang sama sekali mengabaikan kehidupan manusia.
Istri Alireza Akbari, Maryam, mengatakan pada Rabu (11/1/2023), sang suami telah dibawa ke sel isolasi. Keluarga pun telah diberitahu bahwa kunjungan yang dilakukan adalah kunjungan yang terakhir.