Cegah Putranya Ditangkap, Pria Palestina Dibunuh Pasukan Israel
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Militer Israel kembali mempertontonkan aksi brutal terhadap warga Palestina . Pasukan Zionis membunuh tiga warga Palestina dalam waktu kurang dari 24 jam pada Kamis dini hari.
Korban terakhir, menurut laporan para saksi, adalah seorang ayah yang mencoba melindungi putranya agar tidak ditangkap oleh militer Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Samir Awni Harbi Aslan (41) ditembak di dada di kamp pengungsi Qalandia di pinggiran Yerusalem Timur yang diduduki, dan dinyatakan meninggal tak lama kemudian seperti dikutip dari Middle East Eye, Jumat (13/1/2023).
Kematian Aslan menyusul pembunuhan dua warga Palestina pada Rabu dalam insiden terpisah di Tepi Barat di tangan pasukan Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Ahmad Abu Junaid (21) ditembak di kepala dan terluka parah dalam serangan pagi oleh tentara di kamp pengungsi Balata Nablus.
Media Palestina mengatakan pasukan tentara Israel yang menyamar menggerebek kamp Balata pagi-pagi sekali. Penggerebekan itu memicu konfrontasi yang melibatkan lemparan batu dan baku tembak.
Menurut petugas medis Israel, di tempat lain di Tepi Barat, seorang pria Palestina ditembak setelah dia diduga berusaha menikam seorang pemukim Israel di Hebron. Dia diidentifikasi sebagai Sanad Mohammad Samasra yang berusia 19 tahun.
Tujuh warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sepanjang tahun ini, termasuk tiga remaja. Korban termuda berusia 15 tahun.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Middle East Eye, pasukan Israel membunuh lebih banyak warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada tahun 2022 dibandingkan dalam satu tahun sejak Intifada Kedua.
Sedikitnya 220 orang tewas dalam serangan Israel di seluruh wilayah pendudukan, termasuk 48 anak-anak. Dari total korban tewas, 167 berasal dari Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dan 53 berasal dari Jalur Gaza.
Menurut data PBB, hampir 9.500 warga Palestina dari Tepi Barat juga terluka tahun lalu.
Tambahan lima warga Palestina Israel tewas dalam periode yang sama. Sementara itu, pada 2022 warga Palestina menewaskan sedikitnya 29 warga Israel, termasuk satu anak, jumlah kematian tertinggi sejak 2008.
Korban terakhir, menurut laporan para saksi, adalah seorang ayah yang mencoba melindungi putranya agar tidak ditangkap oleh militer Israel.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Samir Awni Harbi Aslan (41) ditembak di dada di kamp pengungsi Qalandia di pinggiran Yerusalem Timur yang diduduki, dan dinyatakan meninggal tak lama kemudian seperti dikutip dari Middle East Eye, Jumat (13/1/2023).
Kematian Aslan menyusul pembunuhan dua warga Palestina pada Rabu dalam insiden terpisah di Tepi Barat di tangan pasukan Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, Ahmad Abu Junaid (21) ditembak di kepala dan terluka parah dalam serangan pagi oleh tentara di kamp pengungsi Balata Nablus.
Media Palestina mengatakan pasukan tentara Israel yang menyamar menggerebek kamp Balata pagi-pagi sekali. Penggerebekan itu memicu konfrontasi yang melibatkan lemparan batu dan baku tembak.
Menurut petugas medis Israel, di tempat lain di Tepi Barat, seorang pria Palestina ditembak setelah dia diduga berusaha menikam seorang pemukim Israel di Hebron. Dia diidentifikasi sebagai Sanad Mohammad Samasra yang berusia 19 tahun.
Tujuh warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sepanjang tahun ini, termasuk tiga remaja. Korban termuda berusia 15 tahun.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Middle East Eye, pasukan Israel membunuh lebih banyak warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada tahun 2022 dibandingkan dalam satu tahun sejak Intifada Kedua.
Sedikitnya 220 orang tewas dalam serangan Israel di seluruh wilayah pendudukan, termasuk 48 anak-anak. Dari total korban tewas, 167 berasal dari Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dan 53 berasal dari Jalur Gaza.
Menurut data PBB, hampir 9.500 warga Palestina dari Tepi Barat juga terluka tahun lalu.
Tambahan lima warga Palestina Israel tewas dalam periode yang sama. Sementara itu, pada 2022 warga Palestina menewaskan sedikitnya 29 warga Israel, termasuk satu anak, jumlah kematian tertinggi sejak 2008.
(ian)