Virus Berpotensi Mematikan Muncul di Australia, Belum Ada Vaksin

Kamis, 12 Januari 2023 - 10:07 WIB
loading...
Virus Berpotensi Mematikan Muncul di Australia, Belum Ada Vaksin
Terjadi peningkatan nyamuk pembawa berbagai virus ensefalitis di Australia. Foto/cco
A A A
SYDNEY - Pihak berwenang dan layanan kesehatan Australia memperingatkan masyarakat bahwa peningkatan nyamuk pembawa berbagai virus ensefalitis tercatat di tengah banjir dan cuaca panas.

Setidaknya satu virus baru tidak memiliki vaksin. Layanan Kesehatan New South Wales (NSW) Australia telah melaporkan nyamuk yang membawa penyakit ensefalitis Murray Valley yang berpotensi mematikan telah dilaporkan di kota Menindee, Darling River.

Organisasi memperingatkan virus ini tidak memiliki vaksin.

"Di antara mereka yang terkena infeksi parah, beberapa mungkin meninggal atau mengalami komplikasi neurologis seumur hidup,” ungkap Richard Broome, direktur eksekutif Perlindungan Kesehatan NSW.



Dia menjelaskan, “Tidak ada vaksinasi atau perawatan khusus untuk Murray Valley Encephalitis, dan cara terbaik untuk menghindari infeksi adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Menghindari gigitan nyamuk juga akan melindungi dari gigitan nyamuk."

“Infeksi yang dibawa oleh nyamuk lainnya termasuk ensefalitis Jepang, Demam Sungai Ross, dan virus Hutan Barmah," papar Richard Broome.

Virus itu sendiri hidup dalam siklus nyamuk-burung-nyamuk dan hanya dapat menginfeksi manusia melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi. Namun penyakit ini tidak menular dari orang ke orang.



Pihak berwenang juga melaporkan peningkatan lima kali lipat jumlah vektor nyamuk Demam Sungai Ross dan Hutan Barmah di wilayah Mallee, sebelah barat Adelaide.

Mereka juga melaporkan peningkatan nyamuk lima kali lipat yang mampu membawa penyakit seperti Japanese ensefalitis dan Kunjin/West Nile Virus.

"Kita mengalami ledakan populasi nyamuk saat ini, jadi sangat penting bagi warga Australia Selatan (SA) untuk melindungi diri mereka sendiri," ujar Kepala Petugas Kesehatan SA Nicola Spurrier.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2086 seconds (0.1#10.140)