Protes Pembunuhan di Paris, Orang Kurdi dari Seluruh Eropa Berdemonstrasi

Minggu, 08 Januari 2023 - 07:03 WIB
loading...
Protes Pembunuhan di Paris, Orang Kurdi dari Seluruh Eropa Berdemonstrasi
Protes pembunuhan di Prais, orang Kurdi dari seluruh Eropa berdemonstrasi. Foto/AP
A A A
PARIS - Ribuan orang Kurdi dari seluruh Prancis dan Eropa berbaris melalui Paris pada Sabtu untuk menunjukkan kemarahan mereka atas pembunuhan tiga aktivis perempuan Kurdi 10 tahun lalu yang belum terselesaikan.

Para pengunjuk rasa juga berduka atas tewasnya tiga orang di luar pusat budaya Kurdi di Paris dua minggu lalu dalam apa yang disebut jaksa sebagai serangan rasis.

Aktivis Kurdi dari Jerman, Belanda, Swiss, dan Belgia tiba dengan bus, dikawal oleh polisi, dan bergabung dengan sesama Kurdi dari Prancis dalam pawai damai melalui timur laut Paris. Demonstrasi itu bertepatan dengan peringatan 10 tahun pembunuhan Sakine Cansiz, Fidan Dogan dan Leyla Saylemez pada 9 Januari 2013.

Cansiz adalah pendiri Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, yang dianggap Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa sebagai kelompok teroris.

Aktivis Kurdi menduga dinas intelijen Turki terlibat dalam pembunuhan itu. Tersangka penyerang, warga negara Turki, meninggal dalam tahanan Prancis sebelum kasusnya disidangkan. Para pejabat Turki pada saat itu mengatakan bahwa pembunuhan tersebut mungkin merupakan bagian dari perseteruan internal di antara para aktivis Kurdi atau upaya untuk menggagalkan pembicaraan damai.



Para pengunjuk rasa membawa spanduk bergambar para korban, serta bendera PKK, yang dilarang di Turki.

Berfin Celebm (26) yang datang dari Amsterdam untuk pawai, menuduh Turki terlibat dalam serangan tahun 2013 dan 2022.

“Saya ingin mendukung perjuangan saya dan saya ingin mendukung perempuan Kurdi,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press, Minggu (8/1/2023).

Sementara sebagian besar pengunjuk rasa adalah orang Kurdi, kerumunan itu juga termasuk aktivis sayap kiri Prancis dan beberapa etnis Turki.



“Hari ini kami di sini untuk mendukung teman-teman Kurdi kami karena saya sendiri orang Turki, dan ini sangat penting, karena apa yang terjadi dengan orang Kurdi dapat juga terjadi pada kami besok,” kata Ibrahim Halac, seorang pria Turki yang tinggal di Paris.

Penyelenggara aksi berusaha untuk menjaga massa tetap terkendali. Polisi Paris bersiaga pada Sabtu setelah bentrokan pecah pada aksi demonstrasi Kurdi di masa lalu, terutama sebagai tanggapan atas penembakan bulan lalu.

Setelah serangan 23 Desember, menurut jaksa penuntut, tersangka penyerang mengatakan kepada penyelidik bahwa dia memiliki kebencian "patologis" terhadap orang asing non-Eropa. Dia dikenai dakwaan awal atas pembunuhan bermotif rasial, meskipun para aktivis Kurdi menduga serangan itu didorong oleh politik.

Turki pekan lalu memanggil duta besar Prancis atas apa yang disebutnya propaganda oleh aktivis Kurdi di Prancis setelah penembakan itu.

PKK telah mengobarkan pemberontakan separatis melawan negara Turki sejak 1984. Tentara Turki telah memerangi militan Kurdi yang berafiliasi dengan PKK di tenggara Turki serta di Irak utara, dan baru-baru ini meluncurkan serangkaian serangan terhadap sasaran militan Kurdi di Suriah utara.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1115 seconds (0.1#10.140)