Aktivis LGBTQ Ini Dibunuh, Jasadnya Dimasukkan Kotak dan Dibuang di Jalan
loading...
A
A
A
ELDORET - Edwin Chiloba, aktivis lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer ( LGBTQ ) Kenya tewas dibunuh. Jasadnya ditemukan di dalam kotak logam dan dibuang di dekat jalan di sekitar kota Eldoret.
Selain sebagai aktivis LGBTQ ternama, korban juga dikenal sebagai perancang busana muda. Polisi setempat sedang menyelidiki kematian Chiloba.
Seorang tersangka, yang diyakini sebagai teman korban, telah ditangkap. Namun polisi belum mengungkap motifnya.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) di Kenya, di mana melakukan hubungan seks sesama jenis dilarang, mengaitkan pembunuhan Chiloba dengan seksualitasnya.
Salah satu kelompok HAM memperkirakan bahwa lebih dari separuh total anggota komunitas LGBTQ Kenya telah diserang.
"Kata-kata bahkan tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaan kami sebagai komunitas saat ini. Jiwa lain hilang karena kebencian. Anda akan dirindukan," tulis kelompok HAM Galck+ di Twitter, seperti dikutip BBC, Sabtu (7/1/2023).
"Kematian Edwin [Chiloba] mengingatkan kita bahwa tubuh queer terus diserang di seluruh negeri," tulis Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Gay dan Lesbian di Instagram.
Penghormatan yang bermunculan di media sosial menggambarkan Chiloba, yang berusia pertengahan 20-an tahun, sebagai "manusia yang luar biasa" dan "perancang busana ikonik".
Bulan lalu Chiloba menulis di Instagram bahwa dia akan berjuang untuk semua orang yang terpinggirkan, mengatakan bahwa dia sendiri telah terpinggirkan.
Selain sebagai aktivis LGBTQ ternama, korban juga dikenal sebagai perancang busana muda. Polisi setempat sedang menyelidiki kematian Chiloba.
Seorang tersangka, yang diyakini sebagai teman korban, telah ditangkap. Namun polisi belum mengungkap motifnya.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) di Kenya, di mana melakukan hubungan seks sesama jenis dilarang, mengaitkan pembunuhan Chiloba dengan seksualitasnya.
Salah satu kelompok HAM memperkirakan bahwa lebih dari separuh total anggota komunitas LGBTQ Kenya telah diserang.
"Kata-kata bahkan tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaan kami sebagai komunitas saat ini. Jiwa lain hilang karena kebencian. Anda akan dirindukan," tulis kelompok HAM Galck+ di Twitter, seperti dikutip BBC, Sabtu (7/1/2023).
"Kematian Edwin [Chiloba] mengingatkan kita bahwa tubuh queer terus diserang di seluruh negeri," tulis Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Gay dan Lesbian di Instagram.
Penghormatan yang bermunculan di media sosial menggambarkan Chiloba, yang berusia pertengahan 20-an tahun, sebagai "manusia yang luar biasa" dan "perancang busana ikonik".
Bulan lalu Chiloba menulis di Instagram bahwa dia akan berjuang untuk semua orang yang terpinggirkan, mengatakan bahwa dia sendiri telah terpinggirkan.