China: Setop Politisasi Pandemi COVID-19

Rabu, 04 Januari 2023 - 20:08 WIB
loading...
China: Setop Politisasi...
China menyatakan bahwa pembatasan perjalanan yang diberlakukan beberapa negara terhadap warganya bermotivasi politik dan memperingatkan akan membalasnya. Foto/ABC News
A A A
BEIJING - China menyatakan bahwa pembatasan perjalanan yang diberlakukan beberapa negara terhadap warganya bermotivasi politik dan memperingatkan akan membalasnya.

Amerika Serikat (AS), India dan Inggris adalah di antara negara-negara yang telah memperkenalkan wajib tes Covid-19 untuk kedatangan dari China. Negara itu baru-baru ini mengalami lonjakan kasus Covid setelah pelonggaran kontrol ketatnya. Muncul kekhawatiran bahwa kasus dan kematian tidak dilaporkan.

"Pemerintah China dengan tegas menentang upaya untuk memanipulasi langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi untuk tujuan politik, dan akan mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan prinsip timbal balik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning seperti dikutip dari BBC, Rabu (4/1/2023).

Perbatasan China sebagian besar telah ditutup sejak Maret 2020 - artinya hanya sedikit orang asing yang dapat masuk dan mereka yang masuk harus menjalani pengujian dan karantina yang ketat.



Pembaruan Covid harian terakhir China, pada 24 Desember, melaporkan kurang dari 5.000 kasus. Tetapi beberapa analis mengklaim beban kasus harian sudah lebih dari dua juta, dan dapat mencapai puncaknya hampir empat juta bulan ini.

Kurangnya data - dan pengumuman China yang melonggarkan pembatasan perjalanan mulai 8 Januari - menyebabkan lebih dari selusin negara mengumumkan pengujian Covid pada kedatangan dari China.

AS membela persyaratan pengujiannya, dengan mengatakan bahwa pendekatannya didasarkan semata-mata dan secara eksklusif pada sains.

Sedangkan Badan pencegahan penyakit Uni Eropa (UE) dan Kepala Petugas Medis Australia sama-sama berpendapat bahwa tingkat vaksinasi dan kekebalan yang tinggi mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh Covid-19.

Namun terlepas dari itu, negara-negara - termasuk di UE - telah memberlakukan pengujian untuk kedatangan orang China.



"Saya pikir kami melakukan tugas kami dalam melindungi rakyat Prancis dengan meminta tes," kata Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne pada hari Selasa.

"Kami melakukannya sambil menghormati aturan Organisasi Kesehatan Dunia dan kami akan terus melakukannya," imbuhnya.

Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, mengatakan banyak sekali negara anggota yang mendukung pemberlakuan pembatasan perjalanan. Beberapa negara telah memperkenalkan langkah-langkah mereka sendiri tetapi keputusan apakah itu akan diperluas ke semua negara UE diharapkan akan diambil pada hari Rabu ini.

Ini bukan pertama kalinya Beijing berselisih dengan komunitas internasional terkait virus tersebut. Virus ini pertama kali terdeteksi di Wuhan, China tengah, pada akhir 2019 dan Beijing menolak upaya untuk menyelidiki asal-usulnya.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Wanita Ini Tidur di...
Wanita Ini Tidur di Toilet Kantornya karena Tak Mampu Sewa Rumah, Itu Pun Bayar Rp116.000 Per Bulan
India Diversifikasi...
India Diversifikasi Impor, China Tak Lagi Jadi Andalan Utama
Demi Keamanan Nasional,...
Demi Keamanan Nasional, Staf Kedubes AS di China Dilarang Berkencan dengan Penduduk Lokal
Taiwan Lawan Tekanan...
Taiwan Lawan Tekanan China di PBB, Tegaskan Status sebagai Negara Berdaulat
China Rilis Video Latihan...
China Rilis Video Latihan Militer Pengepungan Taiwan, Tampilkan Pulau Terbakar
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
Eks Agen CIA Klaim Tahu...
Eks Agen CIA Klaim Tahu Lokasi Tabut Perjanjian yang Disebutkan dalam Alkitab
Jelang Musim Haji, Arab...
Jelang Musim Haji, Arab Saudi Peringatkan Jemaah Gunakan Visa Khusus atau Kena Denda
Rekomendasi
Calon Dubes RI untuk...
Calon Dubes RI untuk AS Sempat Diajukan Jokowi, tapi Fit and Proper Test Diminta Ditunda
Hancurkan Yaman 4-1,...
Hancurkan Yaman 4-1, Timnas Indonesia U-17 Tembus Piala Dunia U-17
1 Hal yang Tidak Disukai...
1 Hal yang Tidak Disukai Pangeran Harry dari Meghan Markle
Berita Terkini
Jerman Bersiap Hadapi...
Jerman Bersiap Hadapi Perang Dunia III, Sebut Rusia Serang NATO Skenario Realistis
5 menit yang lalu
Beredar Video Pesawat...
Beredar Video Pesawat Pengebom Rusia Dicegat Jet Tempur Siluman F-35 di Lepas Pantai AS
45 menit yang lalu
Ironis! Tak Ada Negara...
Ironis! Tak Ada Negara Uni Eropa yang Mau Menangkap Netanyahu, Si Penjahat Perang Gaza
1 jam yang lalu
Siapa Monther Abed?...
Siapa Monther Abed? Satu-satunya Korban Selamat Pembantaian Paramedis di Rafah oleh Israel
7 jam yang lalu
Dubes Israel Diusir...
Dubes Israel Diusir dari Pertemuan Tahunan Uni Afrika
9 jam yang lalu
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
10 jam yang lalu
Infografis
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama Adalah China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved