Kim Jong-un Pecat Pemimpin Militer Terkuat Kedua di Korea Utara

Selasa, 03 Januari 2023 - 11:04 WIB
loading...
Kim Jong-un Pecat Pemimpin...
Pemimpin Korut Kim Jong-un (tengah) bersama Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Pak Jong-chon (kiri) di podium kepemimpinan selama parade militer Hari Pendirian Partai di Pyongyang pada 10 Oktober 2020. Foto/KCNA
A A A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memecat komandan militer kedua negara itu, Pak Jong-chon.

Pak, yang menjabat sebagai wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Pekerja yang berkuasa dan sekretaris Komite Pusat partai, digantikan oleh Ri Yong-gil.

“Keputusan itu dibuat pada pertemuan tahunan komite pekan lalu,” ungkap laporan kantor berita negara KCNA pada Minggu (1/1/2023).

Pak terlihat duduk di barisan paling depan saat rapat dengan kepala tertunduk. Tempat duduknya diperlihatkan lagi kemudian tampak kosong.



Komisi Militer Pusat yang dipimpin Kim, dianggap lebih kuat daripada Kementerian Pertahanan negara dalam hal pengambilan keputusan militer.

Tidak ada alasan yang disebutkan untuk perombakan tersebut, tetapi pemerintah Korea Utara secara teratur merombak posisi kepemimpinan.

Oh Gyeong-sup, rekan di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional di Seoul, mengatakan kepada Reuters bahwa Pak mungkin bertanggung jawab atas "kegagalan operasi keamanan" menyusul insiden di mana drone Korea Utara menyusup ke wilayah udara Korea Selatan.



Ketika Seoul mengirim tiga pesawat tak berawak (UAV) kembali melintasi perbatasan Korut, tampaknya tidak ada tanggapan dari Pyongyang yang menunjukkan pertahanannya mungkin gagal mendeteksi drone itu.

Pak sempat diturunkan pangkatnya pada tahun 2021 ketika Kim menegur beberapa pejabat atas penanganan mereka terhadap respons pandemi Covid-19, tetapi dia kemudian dipromosikan lagi.

Pada Senin, Kim menyerukan Pyongyang untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru dan meningkatkan persenjataan nuklirnya di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.

Dia mengatakan Pyongyang membutuhkan "kekuatan militer yang luar biasa" untuk mempertahankan diri, karena Washington dan "musuh kita yang tidak diragukan lagi" di Seoul mencoba "mengisolasi dan menahannya".

Dia mengatakan rudal baru yang mampu melancarkan "serangan balik nuklir cepat" harus dikembangkan.

“Kim mengatakan produksi massal senjata nuklir taktis dengan peningkatan eksponensial persenjataan nuklir negara itu menjadi fokus strategi pertahanannya untuk tahun 2022,” papar laporan KCNA.

Pyongyang melakukan sejumlah tes rudal tahun lalu, menurut perhitungan media Barat. Mereka menembakkan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada dini hari 1 Januari.

Sementara itu, Washington dan Seoul mengklaim Korea Utara bersiap untuk uji coba nuklirnya sejak 2017.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Sugianto Dipuji sebagai...
Sugianto Dipuji sebagai Pahlawan karena Menyelamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
Ganasnya Kebakaran Terbesar...
Ganasnya Kebakaran Terbesar Korsel: 26 Orang Tewas, Helikopter Pemadam Malah Jatuh
170.000 Bayi Korea Selatan...
170.000 Bayi Korea Selatan Diekspor ke Berbagai Negara untuk Diadopsi
Rasanya seperti Kiamat,...
Rasanya seperti Kiamat, Kebakaran Hutan di Korea Selatan Tewaskan 24 Orang
3 Negara Asia Musuh...
3 Negara Asia Musuh Rusia, Salah Satunya Tetangga Indonesia
Selamatkan Puluhan Warga...
Selamatkan Puluhan Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, WNI Bisa Dapat Visa Jangka Panjang
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Arus Balik Lebaran Dimulai,...
Arus Balik Lebaran Dimulai, Tol Japek Arah Jakarta Macet Malam Ini
H+2 Lebaran, Pelabuhan...
H+2 Lebaran, Pelabuhan Bakauheni Mulai Ramai Padati Penumpang ke Pulau Jawa
Daya Beli Turun Saat...
Daya Beli Turun Saat Lebaran 2025, Mal Ramai Tapi Minim yang Belanja
Berita Terkini
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
1 jam yang lalu
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
3 jam yang lalu
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
4 jam yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
5 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
6 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
7 jam yang lalu
Infografis
Kim Jong-un: Korut Lanjutkan...
Kim Jong-un: Korut Lanjutkan Pengembangan Senjata Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved